TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel telah menangkap dan memukuli jurnalis Al Jazeera Arab Ismail al-Ghoul di Rumah Sakit Al Shifa Kota Gaza.
Al-Ghoul berada di sana pada Senin pagi, 18 Maret 2023, bersama krunya dan wartawan lainnya untuk meliput serangan keempat tentara Israel ke rumah sakit tersebut, di mana ribuan warga sipil terjebak, termasuk staf medis, pasien, dan keluarga pengungsi.
Saksi mata mengatakan reporter Al Jazeera diseret oleh pasukan Israel, yang juga menghancurkan kendaraan penyiaran kru berita di fasilitas medis tersebut. Rumah sakit tersebut, yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, telah berfungsi sebagai basis bagi para jurnalis untuk melaporkan perang Israel selama lebih dari lima bulan di wilayah kantong Palestina.
Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Rafah, mengatakan al-Ghoul telah “disiksa, dipukuli dan ditahan oleh militer Israel bersama dengan anggota krunya”.
Mahmoud, mengutip para saksi, mengatakan banyak warga Palestina yang dipukuli dan dicaci-maki, beberapa di antaranya ditutup matanya dan tangan mereka diikat ke belakang. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam truk militer Israel dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, katanya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel meluncurkan rudal dan melepaskan tembakan ke salah satu gedung rumah sakit, membunuh dan melukai warga Palestina, dan sebagian halaman rumah sakit dibuldoser.
Menurut Mahmoud, pasukan Israel juga menangkap lebih dari 80 warga Palestina lainnya, termasuk “staf medis perempuan dan jurnalis [lainnya]”.
“Tentara Israel membuat daftar tuduhan bahwa mereka mencari orang-orang yang dicari di dalam kompleks tersebut tetapi sejauh ini belum memberikan bukti substansial… untuk membenarkan apa yang terjadi di dalam Al Shifa,” kata Mahmoud.
Israel telah berulang kali mengatakan Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang memerintah Jalur Gaza yang terkepung, telah “berkumpul kembali” di dalam al Shifa dan “menggunakannya untuk memerintahkan serangan terhadap Israel”.
Mansour Shouman, seorang jurnalis warga yang pernah melaporkan dari Rumah Sakit al Shifa dan Nasser di Gaza selatan, menggambarkan rumah sakit di wilayah tersebut sebagai “kota kecil” tempat para jurnalis berusaha “menyampaikan berita ke dunia”.
Rumah sakit adalah salah satu dari sedikit daerah yang memiliki generator, yang penting untuk menyediakan layanan internet, kata Shouman kepada Al Jazeera.