Bundaran Kuwait di Kota Gaza merupakan tempat untuk pengiriman bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditujukan ke Jalur Gaza utara, dengan persetujuan otoritas pendudukan Israel.
Jika ditotal, jumlah korban jiwa dari serangan Israel terhadap pusat distribusi bantuan di Gaza pada Kamis mencapai 28 orang.
Militer Israel membantah menyerang pusat-pusat bantuan dalam sebuah pernyataan, mengatakan laporan tersebut “salah”.
“Selagi IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengamati insiden tersebut dengan ketelitian yang layak, kami mendesak media untuk melakukan hal yang sama dan hanya mengandalkan informasi yang kredibel,” kata pernyataan itu.
Ini bukan pertama kalinya pasukan Israel dilaporkan menyerang warga sipil yang sedang mengantre untuk menerima bantuan kemanusiaan.
Sehari sebelumnya pada Rabu, 13 Maret, pasukan Israel menyerang pusat distribusi makanan milik badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Rafah, Gaza selatan. Serangan itu menewaskan seorang anggota staf UNRWA dan membuat 22 lainnya luka-luka. UNRWA mengatakan Israel telah mengetahui koordinat pusat distribusi mereka sebelum menyerang.
Pada 29 Februari, otoritas kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan di dekat Kota Gaza. Israel menyalahkan kematian tersebut pada kerumunan orang yang mengepung truk bantuan, dan mengklaim para korban tewas terinjak atau tertabrak.
REUTERS | WAFA
Pilihan editor: Empat Kandidat Akan Bertarung di Pemilu Rusia, Termasuk Putin