TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, menyerukan kepada rakyat Palestina di seluruh al Quds, Tepi Barat, dan wilayah pendudukan '48 untuk segera mempertahankan Masjid Al Aqsa pada Jumat pertama Ramadan.
Gerakan Perlawanan menyerukan partisipasi aktif dalam memecahkan pengepungan Israel yang diberlakukan terhadap Al Aqsa, dan bersikeras bahwa warga Palestina harus bisa berdoa dan berkumpul di halamannya.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan, “Gaza, yang menyebabkan Banjir Al Aqsa, masih melakukan pertempuran terbesar melawan musuh setelah 160 hari,” dan mendesak “rakyat kami untuk secara aktif mengambil bagian dalam mematahkan pengepungan pendudukan di Al Aqsa. Aqsa, salatlah di dalamnya, pertahankan, dan bermalamlah di sana untuk beribadah.”
Hamas juga menekankan seruannya agar rakyat Palestina yang diduduki melakukan salat secara eksklusif di Masjid Al Aqsa.
Meskipun Israel berupaya mencegah warga Palestina untuk salat di Masjid Al Aqsa dan menunaikan ibadah salat Jumat, warga Palestina tetap saja memasuki masjid.
Perlu dicatat bahwa meski ada pembatasan, puluhan warga Palestina berhasil mengatasi rintangan dan memasuki halaman masjid untuk salat Tarawih pada malam pertama Ramadan.
Secara signifikan, Quds News Network melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel mulai memasang penghalang baja di pintu masuk Masjid Al Aqsa. Sebuah langkah yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut.
Israel akan Izinkan Akses ke Al Aqsa
Khawatir akan terjadinya bom waktu di Tepi Barat yang diduduki dan menuruti seruan pemerintah AS, otoritas pendudukan Israel mengumumkan, pada 6 Maret, hanya beberapa hari sebelum Ramadan dimulai, bahwa mereka akan mengizinkan sebanyak mungkin jamaah untuk mengakses Masjid al Aqsa di wilayah al Quds yang diduduki pada minggu pertama bulan suci Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan diambil," kata kantor Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Meskipun polisi Israel dan beberapa menteri memperingatkan bahwa langkah tersebut akan memicu ledakan dalam situasi, Menteri Kepolisian Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa warga Palestina di Tepi Barat "tidak boleh diizinkan" masuk ke al Quds untuk beribadah selama Ramadan.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Rusia Dituding Mengganggu Sinyal Pesawat Menteri Pertahanan Inggris