Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

image-gnews
Paus Fransiskus. REUTERS/Remo Casilli
Paus Fransiskus. REUTERS/Remo Casilli
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina menolak seruan Paus Fransiskus dari Vatikan yang meminta Kiev agar bernegosiasi dengan Rusia demi mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato rutinnya pada Minggu, 10 Maret 2024 menyinggung soal pemimpin agama yang melakukan “mediasi virtual”, dan berjanji Kiev tidak akan pernah menyerah.
 

Dalam sebuah wawancara yang direkam pada Februari 2024 dengan stasiun televisi Swiss RSI, Paus Fransiskus mengatakan Ukraina harus melakukan negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Dia menilai ketika keadaan memburuk bagi salah satu pihak dalam sebuah konflik, pihak itu harus menunjukkan “keberanian melambaikan bendera putih” dan bernegosiasi.

 
Wartawan bertanya kepada Paus Fransiskus mengenai sikapnya dalam perdebatan tentang apakah Ukraina harus menyerah karena belum mampu mengusir pasukan Rusia, atau apakah langkah tersebut akan melegitimasi tindakan yang dilakukan oleh pihak yang lebih kuat. Pewawancara menggunakan istilah “bendera putih” dalam pertanyaannya.

 
“Itu adalah satu penafsiran, dan itu benar,” kata Paus Fransiskus, menurut transkrip awal wawancara, yang dikutip Reuters pada Sabtu lalu. Wawancara itu baru akan disiarkan pada 20 Maret 2024 sebagai bagian dari sebuah program budaya.

 
“Tetapi saya pikir yang terkuat adalah orang yang melihat situasi, memikirkan rakyat dan memiliki keberanian mengibarkan bendera putih, dan bernegosiasi,” katanya, seraya menambahkan bahwa perundingan harus dilakukan dengan bantuan kekuatan internasional.

 
Wawancara itu diyakini merupakan pertama kalinya Paus Fransiskus menggunakan istilah seperti “bendera putih” atau “kalah” ketika membahas perang di Ukraina, meskipun sebelumnya ia pernah membahas perlunya perundingan. Sementara, Presiden Zelensky tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus dalam pidatonya. Namun ia menyebutkan bahwa ada tokoh-tokoh agama yang membantu di Ukraina.

“Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan perbuatan. Ini memang gereja yang memiliki umat. Tidak sejauh 2.500 km, di suatu tempat, melakukan mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkanmu,” kata Zelensky dalam video pidatonya.

 
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pun turut buka suara. Dia mengatakan di platform media sosial X bahwa orang kuat dalam perselisihan apa pun berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai negosiasi.

 
“Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera yang kita gunakan untuk hidup, mati, dan menang. Kita tidak akan pernah mengibarkan bendera lain,” tulis Kuleba dalam bahasa Inggris, mengacu pada bendera nasional Ukraina.

 
Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, pimpinan Gereja Katolik Ritus Timur di Ukraina yang beranggotakan lima juta orang, juga menolak komentar Paus. Dia mengakui Ukraina terluka, namun tidak bisa ditaklukkan. 

"Ukraina kelelahan, namun tetap bertahan dan akan bertahan. Percayalah, tidak ada seorang pun yang berpikir untuk menyerah!" kata Shevchuk, dikutip oleh situs web gereja di New York.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 
Para pejabat Eropa yang mendukung Ukraina dalam upaya mengusir pasukan Rusia mengecam komentar terbaru Paus.

 
“Bagaimana kalau, demi keseimbangan, mendorong Putin agar berani menarik pasukannya dari Ukraina?” kata Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski di X.

 
Presiden Latvia Edgars Rinkevics, juga mengirimkan cuitan di X, mengatakan: “Seseorang tidak boleh menyerah saat menghadapi kejahatan, seseorang harus melawan dan mengalahkannya, sehingga kejahatan mengibarkan bendera putih dan menyerah.”

REUTERS

Pilihan editor: Warga Palestina Sambut Ramadan di Tengah Perang Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

19 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

20 jam lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

21 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

23 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

2 hari lalu

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.