Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Lagi Pernyataan Kontradiktif Biden soal 'Garis Merah' bagi Israel di Gaza

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPresiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan bahwa ada “garis merah” yang tidak boleh dilintasi Israel dalam perangnya di Gaza, namun ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan sekutu AS tersebut.

Dalam wawancara yang kontradiktif dan membingungkan dengan MSNBC yang disiarkan pada Sabtu, Biden mengatakan bahwa invasi Israel ke kota Rafah akan menjadi “garis merah” bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetapi dia juga tidak akan pernah “meninggalkan Israel”.

“Pertahanan Israel masih penting, jadi tidak ada garis merah [di mana] saya akan memotong semua senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome untuk melindungi mereka,” kata Biden, merujuk pada sistem pertahanan rudal Israel.

“Tetapi ada garis merah yang jika dia melewatinya…”, kata Biden tanpa menyelesaikan alur pemikirannya, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya “tidak dapat menyebabkan 30.000 lebih warga Palestina tewas”.

Dalam beberapa kritiknya yang paling tajam terhadap pemimpin Israel tersebut, Biden juga mengatakan bahwa Netanyahu “lebih merugikan Israel daripada membantu Israel” dan harus “lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa” di Gaza.

Meskipun Biden dengan tegas mendukung Israel dalam kampanyenya untuk menghancurkan Hamas, pemerintahannya semakin berselisih dengan Netanyahu mengenai besarnya korban sipil di Gaza dan pembatasan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mendesak Netanyahu untuk tidak melancarkan serangan terencana di Rafah sampai Israel dapat memastikan evakuasi yang aman bagi sekitar 1,3 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.

Pada Kamis, Biden mengumumkan rencana untuk membangun pelabuhan sementara di Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan melalui laut di tengah pembatasan ketat Israel terhadap pengangkutan pasokan melalui darat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biden bulan lalu menyatakan harapan bahwa Israel dan Hamas dapat menyetujui jeda sementara pertempuran sebelum Ramadan, tetapi harapan akan kesepakatan pada saat itu memudar setelah para mediator meninggalkan Kairo pekan lalu tanpa mencapai kesepakatan.

Biden mengatakan dalam wawancaranya pada hari Sabtu bahwa kesepakatan “selalu mungkin” dan bahwa Direktur CIA Bill Burns masih berada di wilayah tersebut untuk memfasilitasi negosiasi setelah bertemu dengan David Barnea, timpalannya dari badan intelijen Israel Mossad, pada hari sebelumnya.

Mossad mengatakan pada hari bahwa diskusi mengenai gencatan senjata berlangsung “sepanjang waktu” meskipun harapan akan adanya terobosan meredup.

Agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 30.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.

Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.139 orang, menurut otoritas Israel.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Korea Selatan, 3 Jenazah ABK WNI Ditemukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

7 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

16 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

1 hari lalu

Seorang anak perempuan Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.


Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

1 hari lalu

Gedung Departemen Luar Negeri  di Washington. Reuters
Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

2 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

2 hari lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

2 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.