TEMPO.CO, Jakarta - Swedia mengatakan pada Sabtu 9 Maret 2024 bahwa pihaknya akan melanjutkan pendanaan yang ditangguhkan kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA), dengan hibah sebesar 200 juta crown atau sekitar Rp 304.773.021.398.
Pernyataan ini dilontarkan beberapa jam setelah pemerintah Kanada juga menyatakan akan melanjutkan pembayaran bantuan kepada UNRWA.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menghentikan pendanaan mereka ke UNRWA setelah Israel menuduh bahwa selusin dari 13.000 staf badan tersebut di Gaza ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Pemerintah Swedia mengatakan pihaknya telah melanjutkan pendanaan setelah UNRWA setuju untuk memperkuat kontrol internal dan melakukan pemeriksaan ekstra terhadap karyawannya, serta langkah-langkah lainnya.
Sementara Kanada adalah penyumbang anggaran UNRWA terbesar ke-11, menurut data pada 2022.
Baca Juga:
Keputusan untuk melanjutkan pendanaan diumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat oleh Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen.
Hussen mengatakan keputusan itu dibuat "sebagai pengakuan atas proses investigasi yang kuat" atas tuduhan tersebut.
Dia menambahkan bahwa penghentian sementara donasi telah dicabut "sehingga lebih banyak yang bisa dilakukan untuk menanggapi kebutuhan mendesak warga sipil Palestina".
Selain itu, Angkatan Bersenjata Kanada akan menyumbangkan sekitar 300 parasut kargo ke Yordania, sehingga dapat digunakan untuk mengirimkan pasokan ke Gaza.
Dalam siaran persnya, pemerintah Kanada mencatat bahwa "tidak ada pembayaran terjadwal rutin yang dimaksudkan untuk disalurkan ke UNRWA yang terlewat selama jeda sementara".
“Dengan memberikan kepastian bahwa kontribusi yang direncanakan Kanada akan dilanjutkan, hal ini akan membantu mencegah keruntuhan organisasi penting ini.”
PBB sedang melakukan penyelidikan internal atas tuduhan tersebut, sementara mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna juga memimpin tinjauan independen.
Pada Jumat, Uni Eropa, Inggris, AS dan negara-negara lain mengatakan mereka berencana membuka jalur laut ke Gaza untuk mengirimkan bantuan yang dapat mulai beroperasi akhir pekan ini.
UNRWA, adalah badan PBB terbesar yang beroperasi di Gaza. Badan ini memberikan layanan kesehatan, pendidikan dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah. Lembaga ini mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Gaza.
Militer Israel melancarkan kampanye udara dan darat di Gaza setelah Hamas menyerangnya pada 7 Oktober dan menewaskan 1.140 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Lebih dari 30.900 orang telah terbunuh di Gaza sejak saat itu, kata kementerian kesehatan.
Selain itu, PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan di Gaza “hampir tidak bisa dihindari” jika tidak ada tindakan untuk memberikan bantuan. Bada Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa anak-anak sekarat karena kelaparan di bagian utara Jalur Gaza. Sedikitnya 23 bayi dan anak-anak meninggal akibat kelaparan di utara Gaza hingga hari ini.
Pilihan Editor: UNRWA Tuding Israel Siksa Stafnya Agar Mengaku Membantu Hamas
REUTERS | THE GLOBAL NEWS