OPERASI DALAM KRISIS
UNRWA, yang memberikan bantuan dan layanan penting kepada pengungsi Palestina, berada di tengah krisis atas tuduhan Israel pada Januari. Negara Zionis itu menuduh bahwa 12 dari 13.000 stafnya di Gaza ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Tuduhan Israel menyebabkan 16 negara pendonor utama, termasuk Amerika Serikat, menghentikan pendanaan UNRWA senilai YS$450 juta, sehingga membuat operasi UNRWA berada dalam krisis.
UNRWA memecat beberapa anggota stafnya, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan, dan penyelidikan internal independen PBB pun diluncurkan.
Norwegia, yang terus mendanai badan tersebut, mengatakan pada 6 Maret bahwa banyak negara yang menghentikan pendanaan mereka kemungkinan berubah pikiran dan pembayaran akan segera dilanjutkan.
Reuters tidak dapat mengkonfirmasi secara independen laporan mengenai pemaksaan staf UNRWA dan penganiayaan terhadap tahanan. Meskipun tuduhan perlakuan buruk tersebut sesuai dengan deskripsi warga Palestina yang dibebaskan dari penahanan pada Desember, Februari dan Maret yang dilaporkan oleh Reuters dan media berita lainnya.
Saat dimintai komentar oleh Reuters mengenai berbagai tuduhan dalam laporan tersebut, juru bicara militer Israel tidak secara spesifik menanggapi tuduhan bahwa staf UNRWA dipaksa. Namun mengatakan bahwa IDF bertindak sesuai dengan hukum Israel dan internasional untuk melindungi hak-hak para tahanan.
Keluhan nyata mengenai perilaku yang tidak pantas diteruskan ke pihak berwenang terkait untuk ditinjau, dan penyelidikan dilakukan untuk setiap kematian seorang tahanan oleh polisi militer, kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa Israel menyangkal klaim umum dan tidak berdasar mengenai pelecehan seksual terhadap para tahanan.
Juru bicara tersebut mengatakan para tahanan yang dibebaskan berada di bawah kendali Hamas dan dapat dipaksa untuk mengecam Israel atau mengambil risiko “bahaya”.
Menanggapi pernyataan mengenai kredibilitas para tahanan tersebut, Touma mengatakan bahwa laporan tersebut didasarkan pada "kesaksian langsung yang disampaikan oleh orang-orang kepada kami. Dalam beberapa kasus, jelas ada dampak fisik pada tubuh orang-orang tersebut. Dan juga dampak psikologis. Jadi inilah yang juga terjadi telah didokumentasikan."