TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan kembali mendesak Mahkamah Internasional atau ICJ untuk memerintahkan tindakan darurat tambahan terhadap Israel atas perang di Gaza. Dalam permohonannya, Afrika Selatan memperingatkan bahwa warga Palestina di Gaza menghadapi kelaparan. Afrika Selatan meminta pengadilan memerintahkan semua pihak menghentikan permusuhan dan membebaskan semua sandera dan tahanan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, kepresidenan Afrika Selatan memperingatkan bahwa masyarakat Gaza tidak bisa menunggu. “Ancaman kelaparan besar-besaran kini telah terwujud. Pengadilan perlu bertindak sekarang untuk menghentikan tragedi yang akan terjadi dengan segera dan efektif memastikan bahwa hak-hak yang ditemukan terancam berdasarkan Konvensi Genosida dilindungi,” ujar Afrika Selatan.
Negara ini juga meminta pengadilan untuk memerintahkan agar Israel mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk memungkinkan penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kelaparan dan kelaparan di Gaza. ICJ juga dikenal sebagai Pengadilan Dunia, harus mengambil tindakan ini tanpa menjadwalkan sidang baru karena situasi yang sangat mendesak.
PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan yang meluas di Jalur Gaza hampir tidak dapat dihindari jika tidak ada tindakan yang diambil. Menurut Program Pangan Dunia (WFP), jumlah konvoi bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza setiap hari harus setidaknya dua kali lipat untuk memenuhi beberapa kebutuhan paling dasar penduduknya.
“Menurut saya perlu menggandakan level yang dimiliki sekarang. Kami sekarang memiliki sekitar 150 truk. Kami membutuhkan minimal 300 truk setiap hari,” kata Carl Skau, wakil direktur eksekutif dan chief operating officer di Program Pangan Dunia, kepada kantor berita Reuters.