TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris sangat prihatin atas kondisi kemanusiaan di Gaza, dan tragedi di sekitar konvoi bantuan di Gaza utara di mana pasukan Israel menembaki warga Palestina hingga lebih 100 orang tewas. Keprihatinan itu dia sampaikan dalam rapat dengan Anggota Kabinet Perang Israel Benny Gantz di Gedung Putih, Washington D.C. pada Senin, 4 Maret 2024.
“Wakil Presiden menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza dan tragedi mengerikan yang terjadi baru-baru ini di sekitar konvoi bantuan di Gaza utara,” demikian keterangan Gedung Putih.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan dekat Kota Gaza pada 29 Februari 2024. Israel menyalahkan kematian tersebut pada kerumunan orang yang mengepung truk bantuan, dan mengklaim para korban terinjak atau tertabrak.
Otoritas kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 112 orang tewas dan lebih dari 280 orang luka-luka dalam insiden di dekat Kota Gaza. Harris dan Gantz juga membahas pentingnya mencapai kesepakatan tentang sandera yang masih ditahan oleh Hamas, dan menyambut baik pendekatan konstruktif Israel terhadap negosiasi penyanderaan.
Harris meminta Hamas agar mau menerima persyaratan yang ditawarkan, yaitu pembebasan sandera dengan imbalan gencatan senjata selama enam minggu yang akan memungkinkan gelombang bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza. Dia dan Gantz juga membahas situasi di Rafah dan perlunya rencana kemanusiaan yang kredibel untuk dilaksanakan, sebelum Israel mempertimbangkan operasi militer besar-besaran di sana mengingat risikonya terhadap warga sipil.
Harris pun mendesak Israel untuk mengambil langkah-langkah tambahan melalui kerja sama dengan Amerika Serikat dan mitra internasional untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dan memastikan distribusi yang aman kepada warga yang membutuhkan.
Pertemuan tersebut terjadi setelah Harris mengkritik Israel karena tidak berupaya cukup maksimal dalam mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, dan menyerukan gencatan senjata segera.
“Orang-orang di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi. Dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak,” katanya. Gantz terbang ke Washington untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat tinggi Amerika Serikat, termasuk Harris dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
ANADOLU | REUTERS
Pilihan editor: Top 3 Dunia, Menteri Luar Negeri Palestina Kritik Hamas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini