Top 3 dunia pada 29 Februari 2024, di urutan pertama berita tentang Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki yang mengkritik Hamas dengan menyebut kelompok itu tak faham mengapa tak bisa menjadi bagian dari pemerintahan baru Palestina. Dia menilai jika Hamas masuk dalam pemerintahan, maka itu bisa membuat Palestina diboikot banyak negara.
Di urutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang media asing Jewish Insider yang mewartakan Indonesia berencana normalisasi hubungan dengan Israel setelah tertunda oleh serangan 7 Oktober 2023 dan perang Gaza setelahnya. Jewish Insider mengutip tiga sumber anonim yang terlibat dalam negosiasi.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Menlu Palestina: Hamas Tidak Bisa Berada di Pemerintahan Baru, Ini Alasannya
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, Rabu, 28 Februari 2024, mengatakan bahwa dia yakin Hamas memahami mengapa mereka tidak boleh menjadi bagian dari pemerintahan baru di wilayah Palestina.
Al-Maliki mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintahan “teknokratis” diperlukan, tanpa kelompok yang berperang sengit melawan Israel.
“Saat ini bukan waktunya bagi pemerintahan di mana Hamas akan menjadi bagiannya, karena jika ini terjadi, maka mereka akan diboikot oleh sejumlah negara, seperti yang terjadi sebelumnya. Kami tidak ingin berada dalam situasi seperti itu. Kami ingin diterima dan terlibat penuh dengan komunitas internasional,” kata Al Maliki kepada asosiasi koresponden PBB.
Baca selengkapnya di sini
2. Media Asing Klaim Indonesia Berencana Normalisasi Hubungan dengan Israel Sebelum 7 Oktober
Media asing Jewish Insider melaporkan pada Rabu, 28 Februari 2024, mewartakan Indonesia dan Israel berencana mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik sebelum tertunda oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan perang Israel di Gaza setelahnya. Presiden Joko Widodo dan Eli Cohen selaku Menteri Luar Negeri Israel saat itu disebut telah menyetujui rancangan akhir perjanjian normalisasi hubungan kedua negara sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh.
Israel dan Indonesian disebut berencana mengumumkan normalisasi hubungan pada Oktober 2023. Namun, mereka juga mempertimbangkan November, saat Jokowi mengunjungi Gedung Putih di Washington D.C., Amerika Serikat. Jokowi sempat bertemu Presiden AS Joe Biden pada 13 November 2023 sebelum menghadiri rangkaian kegiatan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023 di San Fransisco yang berlangsung pada 11 – 17 November 2023.
Baca selengkapnya di sini
3. Dino Patti Djalal: Amerika, Cina dan Rusia akan Coba Gaet Prabowo
Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai pemerintahan calon Presiden RI Prabowo Subianto dituntut mahir dalam bernavigasi antara kekuatan-kekuatan besar dalam geopolitik. Sebab, negara-negara seperti Amerika Serikat, Cina hingga Rusia akan mencoba mendekati capres tersebut.
Enam bulan pertama pemerintahan Prabowo akan menjadi masa kritis bagi pandangan dunia terhadap kepemimpinannya di Indonesia, kata Dino. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu bercerita saat bertolak ke luar negeri, banyak orang bertanya kepadanya arah condongnya Prabowo jika memimpin nanti
Menurut Dino, Prabowo dan kabinetnya nanti harus merumuskan strategi politik luar negeri untuk enam bulan pertama pemerintahan. Sebab akan ada acara-acara penting seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), dan G20
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini