IDF menerbitkan video drone yang menunjukkan ribuan orang berkerumun di sekitar truk bantuan ketika mereka mencapai daerah di Gaza utara. Dalam beberapa kasus, kendaraan terus berusaha melewati kerumunan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyampaikan belasungkawa atas mereka yang tewas. Ia menambahkan bahwa Washington telah meminta Israel untuk memberikan jawaban dan memastikan pengiriman bantuan yang aman.
“Kami telah menghubungi pemerintah Israel sejak pagi tadi dan memahami bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Kami akan memantau penyelidikan tersebut dengan cermat dan mendesak untuk mendapatkan jawaban,” katanya, seraya menyerukan Israel untuk mengizinkan “sebanyak mungkin titik akses, dan memungkinkan distribusi bantuan tersebut secara aman dan terjamin ke seluruh Gaza.”
IDF telah mengoordinasikan beberapa pengiriman bantuan ke Gaza utara dalam beberapa pekan terakhir, meskipun kali ini lebih besar dari biasanya. Israel kini akan mencari solusi untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi dan sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Juru bicara AS mengatakan serbuan bantuan menunjukkan situasi “sangat menyedihkan” di Gaza, di mana PBB telah memperingatkan risiko kelaparan. “Masyarakat mengerumuni truk-truk ini karena lapar, butuh makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya,” katanya.
Arab Saudi, Mesir, dan Yordania menuduh Israel menargetkan warga sipil dalam insiden tersebut. Dalam pernyataan terpisah, mereka menyerukan peningkatan jalur aman untuk bantuan kemanusiaan. Mereka juga mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas untuk menekan Israel agar mematuhi hukum internasional dan mencapai kesepakatan untuk segera melakukan gencatan senjata.
Kota Gaza dan wilayah utara Gaza lainnya menjadi sasaran pertama serangan udara, laut, dan darat Israel sejak 7 Oktober. Daerah tersebut telah mengalami kehancuran yang luas dan sebagian besar telah terisolasi dari wilayah lain selama berbulan-bulan, dengan sedikit bantuan yang masuk dan sebagian besar penduduk telah mengungsi ke arah selatan.
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan hampir mustahil untuk memberikan bantuan kemanusiaan di sebagian besar Gaza karena permusuhan yang sedang berlangsung dan rusaknya ketertiban umum. PBB mengatakan seperempat warga Palestina di Gaza menghadapi kelaparan; sekitar 80% telah meninggalkan rumah mereka.
Sedikitnya 30.228 warga Palestina telah terbunuh dan 71.377 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Jumat 1 Maret 2024.
Sebanyak 193 orang diantaranya tewas dan 920 orang terluka dalam 24 jam terakhir akibat serangan massal Israel dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, kelaparan.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Pilihan Editor: Dunia Kecam Veto Ketiga AS di DK PBB tentang Perang Israel di Gaza
TIMES OF ISRAEL | AL MAYADEEN