TEMPO.CO, Jakarta - Rusia akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi di Moskow yang dihadiri faksi-faksi di Palestina. Hamas dan Fatah termasuk yang akan datang ke Rusia. Menurut Dubes Palestina untuk Rusia, Abdel Hafiz Noval, KTT itu akan membahas prospek pembentukan pemerintahan persatuan dan rekonstruksi Jalur Gaza pascakonflik.
Rusia akan menjadi tuan rumah pertemuan antar-Palestina di Moskow mulai Kamis hingga Sabtu, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov kepada Sputnik. "Kami akan mempertimbangkan pemerintahan baru. Ini adalah masalah teknis, bukan politik. Gaza memerlukan konferensi internasional, pembangunan kembali, pendanaan yang besar, sehingga memerlukan kabinet baru untuk hal ini. Itulah yang akan kami lakukan," kata Nofal.
Untuk itu, berbagai pihak akan melihat peluang ini terlebih dahulu di Moskow, kemudian peluang untuk bersatu dan menghentikan perang.
Diplomat tersebut mengatakan bahwa kedua gerakan Palestina harus menemukan landasan politik yang sama selama perundingan. Hamas dan Fatah berterima kasih kepada Moskow karena menjadi tuan rumah di "masa yang sulit". Perundingan juga akan fokus pada masalah kemanusiaan di Jalur Gaza.
"Pertama, kami ingin menghentikan perang, dan kedua, (kami ingin) lebih banyak bantuan internasional masuk ke Gaza. Ada lebih dari 2 juta orang di Gaza, mereka membutuhkan 500 truk bantuan kemanusiaan setiap hari. Sejauh ini, jumlah maksimumnya baru di angka 100. Itu tidak cukup," kata Nofal.
Nofal menyerukan pula kerja sama menuju penyelesaian pasca-konflik di Jalur Gaza. Biaya yang diperlukan untuk rekonstruksi Gaza sekitar US$ 20 miliar atau setara Rp 314,5 triliun dalam jangka waktu lima tahun.
Pertemuan itu tak akan dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. "Tidak, tidak ada rencana pertemuan dengan presiden (Putin)," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu, 28 Februari 2024.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, kepada kantor berita TASS, mengatakan pertemuan itu akan dihadiri 12 hingga 14 organisasi, termasuk Organisasi Pembebasan Palestina PLO.
ANTARA
Pilihan editor: Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan