Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamas Perigatkan Israel: Serangan ke Rafah Ancam Perundingan

image-gnews
Anak-anak Palestina yang kehilangan tempat tinggal karena serangan Israel, mengikuti kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh aktivis lokal, di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Rafah di selatan Jalur Gaza 7 Februari 2024. Acara ini digelar untuk mendukung kesehatan mental anak-anak, di tengah bencana konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Mohammed Salem
Anak-anak Palestina yang kehilangan tempat tinggal karena serangan Israel, mengikuti kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh aktivis lokal, di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Rafah di selatan Jalur Gaza 7 Februari 2024. Acara ini digelar untuk mendukung kesehatan mental anak-anak, di tengah bencana konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHamas memperingatkan Israel pada hari Minggu bahwa serangan ke kota Rafah di ujung selatan Gaza, akan mengancam perundingan mengenai pembebasan sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023. Rafah adalah kota yang dipenuhi pengungsi Palestina. 

“Setiap serangan yang dilakukan tentara pendudukan di kota Rafah akan merusak perundingan pertukaran,” kata seorang pemimpin kelompok militan Palestina. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk memperluas operasinya ke Rafah. Netanyahu pekan ini mengatakan dia telah memberitahu pasukannya untuk bersiap memasuki kota itu, sebagai bagian dari tujuan mereka untuk menghancurkan Hamas karena melancarkan serangan mematikan di Israel selatan.

Namun Netanyahu mendapat seruan yang semakin besar untuk tidak menyerang Rafah. Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, dan kelompok bantuan kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai dampaknya terhadap warga sipil yang terpaksa mengungsi.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu, Netanyahu mengatakan kepada stasiun televisi Amerika ABC News bahwa mereka yang mendesak Israel untuk tidak masuk ke Rafah secara efektif memberikan izin kepada Hamas untuk tetap tinggal di Rafah.

Berdasarkan kutipan yang dipublikasikan, Netanyahu mengatakan operasi Rafah akan terus berjalan “sambil memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi.”

Hamas menyandera sekitar 250 orang pada 7 Oktober, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza tetapi 29 orang diperkirakan tewas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Farah Muhammad, 39, ibu dari lima anak yang mengungsi dari Gaza utara, tidak tahu apa yang harus dilakukan jika pasukan pindah ke Rafah. “Tidak ada tempat untuk melarikan diri,” katanya.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menulis di X bahwa “orang-orang di Gaza tidak bisa menghilang begitu saja.” 

Arab Saudi menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, sementara Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan prioritasnya “harus segera menghentikan upaya untuk mendapatkan bantuan dan mengeluarkan sandera.”

Washington, sekutu utama dan pendukung militer Israel, juga telah memperingatkan bahwa, jika tidak direncanakan dengan baik, pengiriman pasukan ke Rafah berisiko menimbulkan “bencana.”

AL ARABIYA 

Pilihan editor: Israel Hancurkan Kantor Lembaga Pers Independen Palestina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 jam lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

2 jam lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.


HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

10 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

11 jam lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

12 jam lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

12 jam lalu

Helikopter Apache militer Israel terbang di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 14 Mei 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.


Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

12 jam lalu

Pendukung pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah memberi isyarat saat Narallah memberikan pidato di televisi selama rapat umum di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 13 Mei 2024. REUTERS/Mohamed Azakir/
Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

15 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

15 jam lalu

Perwira Angkatan Darat Mayor Harrison Mann. foxnews.com
Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.


Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

16 jam lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.