Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ararat, Kota Khusus Yahudi yang Pernah Hampir Berdiri di Amerika

image-gnews
Sejumlah Yahudi Orthodoks memanen gandum yang dipersiapkan untuk paskah di Komemiyut, Israel, 3 Mei 2016. Gandum yang dipanen ini akan dipergunakan untuk membuat roti tradisional yang dipersiapkan untuk malam paskah. REUTERS/ Amir Cohen
Sejumlah Yahudi Orthodoks memanen gandum yang dipersiapkan untuk paskah di Komemiyut, Israel, 3 Mei 2016. Gandum yang dipanen ini akan dipergunakan untuk membuat roti tradisional yang dipersiapkan untuk malam paskah. REUTERS/ Amir Cohen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya membuat wilayah khusus bangsa Yahudi di Eropa dimulai jauh sebelum negara Israel didirikan di Palestina. Pada akhir abad ke-19, pernah direncanakan sebuah wilayah koloni Yahudi di Amerika bernama Ararat. Letaknya tak jauh dari New York.   

Di tengah kebangkitan nasionalisme Yahudi di Eropa, para pemimpin komunitas Yahudi Amerika berusaha menciptakan wilayah khusus untuk orang orang Yahudi. Meskipun tidak pernah sepenuhnya direalisasikan, proyek ini dinilai menginspirasi komunitas Yahudi untuk membentuk negara. 

Sejarah Ararat

Ararat adalah kota yang diusulkan oleh tokoh Yahudi yang terkemuka di Amerika, Mordecai Manuel Noah pada 1825 sebagai kota perlindungan bagi orang Yahudi yang ingin melarikan diri dari Eropa.

Saat menjabatan sebagai konsul Amerika Serikat di Tunis, Noah berkesempatan mengenal kondisi kaum Yahudi di berbagai belahan Eropa dan Afrika. Ia pun mengusulkan pendirian "kota bagi orang Yahudi" ini di Pulau Grand, New York.

Meskipun tidak pernah direalisasikan sepenuhnya, proyek ini menjadi contoh untuk menciptakan negara Yahudi. Walaupun demikian, dilansir dari Jewish Encyclopedia, rencana ini tidak berhasil karena banyaknya tantangan dan penolakan dari berbagai pihak.

Saat ini, yang sisa dari proyek ini adalah batu pondasi yang masih terjaga dengan baik dan menjadi barang koleksi sejarah di Buffalo Historical Society, dengan tulisan 1825 masih terbaca dengan jelas. Meskipun proyek Ararat tidak pernah benar-benar terwujud, gagasan Noah untuk menciptakan tempat perlindungan bagi orang Yahudi tetap menjadi bagian penting dalam sejarah komunitas Yahudi di Amerika.

Yahudi Orthodoks memukul-mukul gandum dalam karung saat memanen di Komemiyut, Israel, 3 Mei 2016. Gandum yang dipanen ini akan dipergunakan untuk membuat roti tradisional yang dipersiapkan untuk malam paskah. REUTERS/ Amir Cohen

Ararat memiliki sejarah yang panjang, terutama terkait dengan penemuan emas pada 1850-an yang mengubah pemandangannya secara drastis. Pada April 1857, sekelompok 700 penambang Cina menemukan emas di lokasi Ararat saat ini.

Berita mengenai penemuan tersebut menyebar dengan cepat, dan dalam beberapa minggu, lebih dari 20.000 orang tinggal di bawah tenda di Ararat, dengan jumlah mereka terus bertambah. Meskipun terkenal karena suasana ramai dan hiruk pikuknya, kota ini juga memiliki pengusaha yang kompeten dan bertanggung jawab yang segera mendirikan hukum dan ketertiban.

Perkembangan Ararat

Dikutip dari situs Ararat Rural City, kota ini mengalami kemajuan yang pesat pada 1857 hingga 1867. Kota yang dulunya hanya hutan belantara kini telah menjadi kota dengan jalan yang lebar, lapangan pasar, Balai Kota, penjara negara (J Ward), serta rumah sakit jiwa besar (Aradale), dan lembaga-lembaga Pemerintah lainnya.

Pada 1867, pembangunan Rumah Sakit Jiwa Aradale dimulai dan resmi dibuka pada tahun yang sama, yang kemudian beroperasi selama 131 tahun sebelum ditutup sebagai rumah sakit jiwa pada 1998.

Perang di Ararat

Ararat juga menyaksikan peristiwa-peristiwa penting selama masa perang. Ketika Perang Boer pecah pada 1899, sukarelawan dari Ararat berangkat ke Afrika Selatan untuk bertugas. Kemudian, pada Perang Dunia I, lebih dari 600 pria dari Ararat dan sekitarnya, termasuk 147 orang di kota itu sendiri, mendaftar untuk ikut perang.

Pada Perang Dunia II, hampir 1500 pria dan wanita dari kota dan wilayah Ararat bergabung dengan pasukan, dan bekerja untuk Palang Merah. Setelah perang berakhir, sekitar 700 rumah baru dibangun di Ararat oleh Komisi Perumahan dan perusahaan swasta, meningkatkan populasi kota menjadi 7420 jiwa. Pada Oktober 1950, Gubernur Sir Dallas Brooks datang ke Ararat.

Ararat juga memiliki sejarah perjalanan dari penjajahan awal hingga saat ini. Orang-orang Eropa pertama tiba di daerah Djab Wurrung pada 1836 ketika kelompok penjelajah pimpinan Mayor Thomas L. Mitchell melintasi daerah itu.

Mayor Mitchell melakukan perjalanan melalui Victoria barat pada musim dingin 1836. Ia merupakan orang Eropa pertama yang melihat distrik Ararat dan meninggalkan catatan kunjungannya. Dia memberi nama Pegunungan Grampians, Gunung William, Pegunungan Pyrenees, Gunung Cole, Gunung Abrupt, dan Sungai Hopkins.

Kabar dari laporannya yang menggembirakan tentang tanah yang cocok untuk kolonisasi segera menarik perhatian pemilik domba New South Wales, dan segera kawanan domba mulai bergerak ke selatan. Salah satu peternak pioneernya, Horatio Spencer Wills, mendirikan pemukiman di sekitar Ararat dan menamai gunung yang menonjol di wilayahnya 'Mount Ararat'.

Pilihan Editor: DPR AS Tolak RUU Bantuan Rp276 untuk Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

47 menit lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat


Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 jam lalu

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel


DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 jam lalu

Ketua DPR yang baru terpilih Mike Johnson (R-LA) mengambil sumpah jabatannya setelah ia terpilih menjadi Ketua DPR baru di US Capitol di Washington, AS, 25 Oktober 2023. REUTERS/Elizabth Frantz
DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel


Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

3 jam lalu

Pedagang duduk di samping truk yang membawa bantuan untuk warga Palestin setelah Israel membuka kembali satu-satunya penyeberangan di tepi utara jalur tersebut, memungkinkan truk bantuan melewati pos pemeriksaan Erez, di utara Jalur Gaza 1 Mei 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.


Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

4 jam lalu

Barista Ryan Wibawa mendemonstrasikan pembuatan kopi di depan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung, Kamis (16/5/2024). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?


Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

4 jam lalu

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit berbicara ketika Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid al-Zayani menyaksikan konferensi pers setelah KTT Arab ke-33, di Manama, Bahrain, 16 Mei 2024. REUTERS
Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.


Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

5 jam lalu

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika orang-orang melakukan protes pada hari sidang publik yang diadakan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memungkinkan para pihak memberikan pandangan mereka mengenai konsekuensi hukum pendudukan Israel di wilayah Palestina sebelum akhirnya mengeluarkan keputusan yang tidak mengikat. pendapat hukum, di Den Haag, Belanda, 21 Februari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza


Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

6 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.


AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

6 jam lalu

Logo AFC. TheAFC.com
AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.


Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

8 jam lalu

Pedagang duduk di samping truk yang membawa bantuan untuk warga Palestin setelah Israel membuka kembali satu-satunya penyeberangan di tepi utara jalur tersebut, memungkinkan truk bantuan melewati pos pemeriksaan Erez, di utara Jalur Gaza 1 Mei 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia