TEMPO.CO, Jakarta - Produsen barang mewah Perancis, Hermes, membagikan bonus untuk 22 ribu karyawannya dengan jumlah fantastis pada Jumat, 9 Februari 2024. Hermes membukukan rekor penjualan tahunan dan laba bersih dengan kenaikan 28 persen dibandingkan 2022 lalu.
Dilansir dari CNA, bonus akan dibagikan kepada karyawan di seluruh dunia. Sepanjang tahun lalu, Hermes melaporkan perolehan laba sebesar € 4,3 miliar atau setara US$ 4,6 miliar. Penjualan melonjak 16 persen menjadi € 13,4 miliar.
Baca Juga:
“Pada tahun 2023, Hermes sekali lagi mengembangkan keunikannya dan mencapai kinerja luar biasa di semua metier (bisnis) dan di semua wilayah dengan basis yang tinggi,” kata ketua eksekutif Axel Dumas dalam pernyataan pendapatannya.
Kelompok tersebut mengatakan 22.000 karyawannya di seluruh dunia akan mendapatkan bonus € 4.000 atau masing-masing sebesar Rp 67 juta per orang. Menurut perusahaan, pembagian bonus ini adalah sebagai bagian dari kebijakannya untuk membagi hasil pertumbuhan dengan semua orang yang berkontribusi setiap hari.
Pihaknya juga akan mengusulkan peningkatan dividen bagi pemegang saham.
Saham Hermes naik lebih dari empat persen menjadi € 2.168 dalam transaksi pagi hari di bursa saham Paris, mendorong grup tersebut melampaui raksasa kosmetik L'Oreal dalam hal kapitalisasi pasar.
Harga saham L'Oreal turun lebih dari 7 persen menjadi € 420 setelah membukukan hasil yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat.
Saham LVMH, grup barang mewah terbesar di dunia, turun 0,3 persen menjadi € 802, meskipun mereka juga melaporkan rekor pendapatan tahunan bulan lalu. Pemilik Gucci, Kering, naik 0,7 persen menjadi € 412, sehari setelah melaporkan penurunan laba.
Hermes mengatakan penjualannya meningkat 14,5 persen di Jepang dan 12,9 persen di wilayah Asia-Pasifik lainnya tahun lalu. Grup tersebut membuka tokonya yang ke-33 di Cina, yang merupakan pasar utama bagi merek-merek mewah.
Jepang dan Asia-Pasifik bersama-sama merupakan pasar terbesar bagi Hermes, dengan total penjualan sebesar € 7,5 miliar.
Penjualan meningkat 19 persen menjadi € 3 miliar di Eropa dan 17,1 persen menjadi € 2,5 miliar di Amerika.
"Hermes adalah salah satu perusahaan yang mengkonfirmasi kebangkitan momentum konsumen Amerika, didukung kembalinya kepercayaan diri dan inflasi yang lebih rendah," kata Luca Solca, analis di Bernstein.
Pada 2024, Hermes mengatakan, "Dalam jangka menengah, meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi, geopolitik, dan moneter di seluruh dunia, grup ini menegaskan tujuan ambisius untuk pertumbuhan pendapatan dengan nilai tukar yang konstan."
Hermes menyatakan akan mengusulkan kenaikan dividen menjadi € 15 per saham, naik dari € 13 pada 2022, pada rapat umum berikutnya di bulan April. "Selain itu, dividen luar biasa sebesar € 10 per saham akan diusulkan ke rapat umum," katanya.
“Ini menunjukkan kepercayaan diri untuk tahun depan,” kata Dumas.
CNA