Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Sultan yang Tersisa di Dunia

Reporter

image-gnews
Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (kanan) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) berjalan menuju kendaraan saat tiba di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin, 4 September 2023. ANTARA/Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi
Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (kanan) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) berjalan menuju kendaraan saat tiba di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin, 4 September 2023. ANTARA/Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari berbagai bentuk pemerintahan dan sistem bernegara di dunia, kesultanan menjadi salah satu yang tertua. Biasa diterapkan di kerajaan atau negara Islam, pada mulanya, sultan sama halnya dengan raja yang memerintah suatu wilayah dengan sistem monarki.  

Kesultanan muncul di Timur Tengah hingga Turki dan Eropa. Pada abad pertengahan hingga abad ke-15, sistem kesultanan populer dan diterapkan juga di sejumlah kerajaan Islam di nusantara. Tercatat dalam sejarah, sejumlah kesultanan seperti Samudera Pasai, Kesultanan Banten dan banyak lainnya. 

Namun saat ini sistem kesultanan tidak sebanyak zaman dulu. Berkembangnya sistem demokrasi, trias politika membuat kesultanan kurang populer. Meskipun masih diterapkan, peran dan fungsinya tak sekuat dulu. Bahkan ada yang hanya sebagai pemangku budaya. Saat ini, ada beberapa kesultanan yang masih bertahan. Dilansir dari berbagai sumber, inilah sejumlah sultan yang masih ada hingga saat ini. 

1. Sultan Malaysia

Malaysia merupakan negara monarki konstitusional, dengan sembilan sultan atau pemimpin, yang mengepalai negara bagian masing-masing dan bertindak sebagai pemimpin keagamaan. Setiap sultan akan secara bergiliran menjabat sebagai raja untuk masa jabatan lima tahun.

Kini Malaysia dipimpin oleh Sultan Ibrahim Sultan Iskandar. Ia baru saja dilantik sebagai Raja Malaysia ke-17 dalam sebuah upacara di istana nasional Malaysia di Kuala Lumpur. pada Rabu 31 Januari 2024. Dia menggantikan Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, yang akan kembali memimpin negara bagian asalnya, Pahang, pada akhir masa jabatan lima tahunnya sebagai raja.

Sementara wakilnya untuk lima tahun kedepan diisi oleh Sultan Nazrin Shah dari Negara Bagian Perak.

Ibrahim Iskandar mengucapkan sumpah jabatannya di istana nasional, Kuala Lumpur dan menandatangani instrumen proklamasi jabatan, dalam sebuah upacara yang disaksikan oleh keluarga kerajaan lainnya, termasuk Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan anggota Kabinet.

Penunjukan Sultan Ibrahim dilakukan setelah pendahulunya, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dari Negara Bagian Pahang, menyelesaikan masa jabatannya.

2. Sultan Oman

Saat ini Haitham bin Tariq al-Said menjadi sultan untuk Oman. Ia menggantikan Sultan Qaboos bin Said yang wafat dan dilantik menjadi sultan pada 11 Januari 2020. Sebelum menjadi sultan ia adalah Mantan menteri kebudayaan dan sepupu dari Sultan Qaboos. Haitham bin Thariq bin Taimur Al Bu Sa'id lahir dari keluarga Kesultanan Oman, ayahnya Thariq bin Taimur Al Bu Sa'id merupakan Perdana Menteri Oman pada 1970-1972.

Pada saat pelantikannya ia menyerukan upaya untuk mengembangkan produsen minyak yang relatif kecil, melanjutkan jalur pendahulunya Sultan Qaboos bin Said yang meninggal. Sultan Haitham bin Tariq juga menyerukan upaya untuk mengembangkan negara penghasil minyak yang relatif kecil dan berjanji untuk terus bekerja untuk meningkatkan standar hidup rakyat Oman.

3. Sultan Brunei Darussalam

Brunei Darussalam memiliki sultan Hassanal Bolkiah. Sultan Hassanal Bolkiah naik tahta pada 5 Oktober 1967 setelah ayahnya, Al-Marhum Sultan Haji Omar Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien turun tahta secara sukarela. Ia dikenal sebagai sultan yang kaya.

Terlihat dari pengeluarannya untuk mobil mahal masing-masing hingga 10 juta poundsterling (Rp 186 miliar), portofolio properti bernilai miliaran poundsterling dan jet pribadi lengkap dengan peralatan bersapuh emas. Pada 2019 kekayaan pribadi Sultan Hassanal Bolkiah ditaksir 15 miliar poundsterling atau Rp 280 triliun, menjadikan sultan Brunei itu sebagai raja terkaya kedua di dunia setelah Raja Thailand dengan pendapatan Rp 425 triliun

4. Sultan Jogja

Sri Sultan Hamengku Bawono X telah menjadi sultan sejak 7 Maret 1989. Dikutip dari laman Kraton Jogja, Sri Sultan Hamengku Bawono X memiliki nama asli Bendara Raden Mas (BRM) Herjuno Darpito. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 April 1946.

Pada 2 Oktober 1988 Sri Sultan Hamengku Buwono IX wafat. Ia kemudian menjadi calon paling tepat untuk menjadi Sultan berikutnya. Proses suksesi ini menjadi hal yang baru dalam sejarah Keraton Yogyakarta. Pada era sebelumnya, setiap Sultan yang akan dilantik harus mendapat persetujuan dari Belanda.

5. Sultan Cirebon

Pangeran Handi merupakan raja di Keraton Kaprabonan, Cirebon, Jawa Barat. Ia menggantikan kakaknya Sultan Pangeran Hempi Raja Kaprabon X yang meninggal dunia pada Juli 2021 lalu. Ia kini memegang tahta kerajaan ke-XI di Kasultanan Kaprabonan. 

Proses pengangkatan sultan atau dikenal dengan istilah jumenengan dilakukan di Omah Kulon, salah satu bangunan yang ada di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon. Jumenengan dilakukan terbatas dan hanya di lingkungan keluarga. 

YOLANDA AGNE | EKA YUDHA SAPUTRA

Pilihan Editor: Sultan Ibrahinm dari Johor Resmi Dilantik jadi Raja Malaysia 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Destinasi Wisata untuk Merayakan Diwali di Malaysia

13 jam lalu

Umat Hindu berjalan di atas 272 anak tangga kuil Batu Caves sebagai bagian dari ziarah mereka selama festival Thaipusam di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Januari 2018. (AP Photo/Sadiq Asyraf)
3 Destinasi Wisata untuk Merayakan Diwali di Malaysia

Diwali juga dirayakan di beberapa negata termasuk Malaysia


Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

16 jam lalu

Seorang tentara Israel berdiri di atas tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel 23 November 2023. Tank Merkava dilengkapi dengan senapan mesin koaksial 12,7 mm dan senapan mesin 7,62 mm, dan juga memiliki pelontar granat Mk 19 dan mortir 60 mm yang dioperasikan secara internal hingga 12 x granat asap. REUTERS/Alexander Ermochenko
Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

Duta Besar Turki untuk PBB Ahmet Yildiz menyerukan embargo senjata ke Israel.


Daftar Negara Timur Tengah Beserta Ibu Kotanya

1 hari lalu

Negara Timur Tengah. Foto: Canva
Daftar Negara Timur Tengah Beserta Ibu Kotanya

Ketahui negara-negara di Timur Tengah beserta ibu kotanya. Negara Timur Tengah terdiri dari berbagai kelompok etnis.


Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

1 hari lalu

Ilustrasi anggur shine muscat. Freepink
Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

Anggur Shine Muscat dilarang di Thailand karena mengandung pestisida berbahaya. Malaysia juga ikut menyelidiki anggur ini.


Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit

1 hari lalu

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. Mahathir dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di kawasan Nusa Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF - WBG/Fikri Yusuf
Mahathir Mohamad Keluar dari Rumah Sakit

Mahathir Mohamad keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena infeksi pernafasan bagian bawah. Dia juga diketahui punya riwayat sakit jantung


RI Tertarik Gabung BRICS, Prabowo: Kita Mau Berada di Mana-mana

2 hari lalu

RI Tertarik Gabung BRICS, Prabowo: Kita Mau Berada di Mana-mana

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia perlu hadir dalam keanggotaan BRICS. Ini alasannya.


Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

2 hari lalu

Sergey G. Tolchenov. TEMPO/Ifa Nahdi
Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

Dubes Rusia Sergey Tolchenov menyebut tak ada lobi Rusia atas keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS.


Lini Masa: Momen-momen Penting Konflik Israel-Iran

3 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Lini Masa: Momen-momen Penting Konflik Israel-Iran

Israel berkali-kali memasuki teritori negara lain, termasuk Iran, untuk membunuh orang-orang penting Iran dan juga Hamas.


IAEA: Fasilitas Nuklir Iran Tak Terdampak Serangan Israel

3 hari lalu

Foto ruang uji coba yang digunakan untuk melakukan eksperimen eksplosif tinggi untuk bom nuklir milik Iran.[Haaretz]
IAEA: Fasilitas Nuklir Iran Tak Terdampak Serangan Israel

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Sabtu mengatakan bahwa fasilitas nuklir Iran "tidak terdampak" dalam serangan Israel


Kecaman dan Seruan Menahan Diri: Reaksi Dunia terhadap Serangan Israel atas Iran

3 hari lalu

Pemandangan Teheran setelah beberapa ledakan terdengar, di Teheran, Iran, 26 Oktober 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Kecaman dan Seruan Menahan Diri: Reaksi Dunia terhadap Serangan Israel atas Iran

Militer Israel mengatakan serangan balasan "telah selesai", sementara Iran mengatakan "berhak dan berkewajiban untuk mempertahankan diri".