Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rocker Rusia yang Takut Putin Akhirnya Dideportasi ke Israel

Reporter

image-gnews
Bendera Rusia di Beijing, China. REUTERS
Bendera Rusia di Beijing, China. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand telah mendeportasi anggota band rock Bi-2 ke Israel. Grup band asal Rusia dan Belarusia ini dikenal kritis terhadap perang Ukraina. Mereka ditahan di Thailand karena tampil tanpa izin.

Anggota Bi-2 telah tiba di Tel Aviv, Israel pada Rabu malam. Para aktivis hak asasi manusia telah memperingatkan kelompok tersebut akan menghadapi penganiayaan berat karena menentang perang Rusia di Ukraina jika mereka dipulangkan ke Rusia.

Pihak berwenang Thailand telah menahan anggota Bi-2 karena bekerja di pulau resor Phuket tanpa izin.

Nasib band ini memicu kecaman internasional, sehingga pejabat imigrasi Thailand memberikan pilihan kepada band tersebut untuk dideportasi ke tujuan lain jika mereka merasa tidak aman untuk kembali ke Rusia. Dewan Keamanan Nasional Thailand, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin, mengambil alih kasus ini pada hari Rabu.

Beberapa anggota band yang berbasis di Israel pada tahun 1990an, memiliki kewarganegaraan ganda, termasuk Israel dan Australia.

Wakil Kepala Polisi Surachate Hakparn membenarkan bahwa band tersebut telah meminta untuk dideportasi ke Israel.

Band ini ditahan minggu lalu setelah mereka tampil di Phuket, sebuah pulau di selatan yang populer di kalangan wisatawan Rusia. Pejabat Thailand mengatakan mereka ditahan karena tampil tanpa izin kerja yang benar dan dipindahkan ke pusat penahanan imigrasi di Bangkok.

VPI Event, penyelenggara konser band tersebut di Thailand, yang juga mencakup pertunjukan di Pattaya, mengatakan semua izin yang diperlukan telah diperoleh. Band tersebut diberikan visa turis karena kesalahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

VPI menuduh konsulat Rusia telah melakukan kampanye untuk membatalkan konser tersebut sejak bulan Desember. VPI mengaku menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika mereka berupaya membebaskan band tersebut.

Bi-2, yang didirikan di Minsk, Belarusia, populer di Rusia. Kementerian Kehakiman Rusia menyebut penyanyi utama Yegor Bortnick sebagai “agen asing” setelah dia mengkritik Presiden Vladimir Putin secara online tahun lalu.

Salah satu pendiri band ini secara terbuka mengecam pemerintahan Putin. Ia mengatakan bahwa hal itu hanya membuatnya merasa “muak” dan menuduh pemimpin yang sudah lama menjabat itu telah “menghancurkan” Rusia.

Beberapa konser mereka dibatalkan pada 2022 setelah mereka menolak tampil di tempat yang memiliki spanduk mendukung perang di Ukraina. Setelah itu mereka meninggalkan Rusia.

Phil Robertson, wakil direktur Asia di Human Rights Watch (HRW), mengatakan Kementerian Luar Negeri Thailand telah mengakui pentingnya menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia dengan tidak mengirimkan band tersebut kembali ke Rusia. Robertson mengatakan meskipun Thailand rentan terhadap manipulasi efektif yang dilakukan oleh negara-negara besar yang melakukan penindasan transnasional, tekanan internasional dan kekhawatiran ekonomi global telah memainkan peran penting.

AL JAZEERA 

Pilihan editor: Sosialisasi Pemilu 2024, Panwaslu Singapura Sambangi Kantong-kantong WNI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

2 jam lalu

Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah


PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.


HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

13 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

14 jam lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

15 jam lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

15 jam lalu

Helikopter Apache militer Israel terbang di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, 14 Mei 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.


Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

15 jam lalu

Pendukung pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah memberi isyarat saat Narallah memberikan pidato di televisi selama rapat umum di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 13 Mei 2024. REUTERS/Mohamed Azakir/
Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

18 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

18 jam lalu

Perwira Angkatan Darat Mayor Harrison Mann. foxnews.com
Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.


Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

19 jam lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.