TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNRWA mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak dapat melanjutkan operasi di Gaza dan di seluruh wilayah setelah akhir Februari jika pendanaan tidak dilanjutkan. Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Jerman dan Inggris telah menghentikan pendanaan mereka ke badan bantuan tersebut setelah adanya tuduhan bahwa 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
“Jika pendanaan tidak dilanjutkan, UNRWA tidak akan dapat melanjutkan layanan dan operasinya di seluruh wilayah, termasuk di Gaza, setelah akhir Februari,” kata juru bicara UNRWA.
Sebelumnya pada hari Senin, Austria mengumumkan bahwa mereka menangguhkan pembayaran kepada UNRWA, sambil menunggu penyelidikan penuh atas tuduhan tersebut. “Kami menyerukan UNRWA dan PBB untuk melakukan penyelidikan yang komprehensif, cepat dan lengkap atas tuduhan tersebut,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Uni Eropa, salah satu donor utama UNRWA, pada hari Senin menuntut dilakukannya audit “mendesak” terhadap badan tersebut. Uni Eropa menyatakan sedang meninjau ulang pendanaan untuk UNRWA.
Juru Bicara Uni Eropa Eric Mamer mengatakan, audit harus dipimpin oleh para ahli yang ditunjuk Komisi Eropa dan dilakukan bersamaan dengan penyelidikan PBB terhadap klaim tersebut. “Yang jelas adalah tindakan ini mendesak. Hal ini penting dan harus diluncurkan tanpa penundaan,” kata Mamer.
Baca Juga:
Badan Eksekutif Uni Eropa menyatakan akan keputusan pendanaan untuk UNRWA akan diputuskan mengingat tuduhan sangat serius yang dibuat pada tanggal 24 Januari terkait dengan keterlibatan staf UNRWA dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober. Badan eksekutif mengatakan bahwa tidak ada dana tambahan untuk UNRWA sampai akhir Februari.
Namun mereka menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat akan terus berlanjut melalui organisasi-organisasi mitra.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman kemudian mengatakan bahwa UNRWA bukan satu-satunya sumber bantuan kemanusiaan bagi Palestina. Jerman bergabung dengan negara-negara lain dalam menghentikan pendanaan untuk badan tersebut. “Kami terus mengadvokasi agar lebih banyak bantuan kemanusiaan diberikan,” kata juru bicara tersebut pada konferensi pers pemerintah di Berlin.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Korea Utara Tembakkan Rudal Jelajah Tak Dikenal ke Laut