TEMPO.CO, Jakarta - Jepang mengikuti jejak Amerika Serikat dan 9 negara lainnya menghentikan dukungan terhadap UNRWA setelah muncul tuduhan Israel bahwa 12 staf badan PBB untuk pengungsi Palestina itu terlibat serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Hamas ke Israel.
Meskipun jumlah staf UNRWA yang ikut mendukung Hamas hanya sedikit dibandingkan 13 ribu pegawai Badan itu, Jepang telah bulat menghentikan dukungannya untuk masyarakat Palestina yang memerlukan uluran bantuan terutama di Gaza sebagai korban keganasan serangan Israel.
Jepang pada Minggu malam, 28 Januari 2024, mengatakan pihaknya "sangat prihatin dengan dugaan keterlibatan anggota staf UNRWA dalam serangan teror terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu."
“Sebagai tanggapan, Jepang telah memutuskan untuk menangguhkan pendanaan tambahan untuk UNRWA untuk sementara waktu sementara UNRWA melakukan penyelidikan mengenai masalah tersebut dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatasi tuduhan tersebut,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang seperti dikutip dari Japan Times.
“Pada saat yang sama, Jepang akan terus melakukan upaya diplomatik yang gigih dan aktif untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan menenangkan situasi sesegera mungkin dengan memberikan dukungan kepada organisasi internasional lainnya,” katanya.
UNRWA telah memecat beberapa stafnya atas tuduhan Israel dan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap klaim tersebut, yang tidak disebutkan secara spesifik, sementara Israel bertekad menghentikan pekerjaan badan tersebut di Gaza setelah perang.
Beberapa donor utama badan tersebut termasuk Amerika Serikat dan Jerman telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA, yang merupakan jantung dari upaya kemanusiaan di Gaza.
Jepang berdasarkan laporan UNRWA pada 2022, menyumbangkan 30,2 juta dolar. Sebelas negara yang menarik dukungan total menyumbangkan 750 juta dolar AS. Mereka adalah AS, Jerman, Swiss, Kanada, Belanda, Inggris, Italia, Denmark, Australia. Jepang dan Prancis.
Sedangkan negara yang tetap mendukung UNRWA adalah Swedia, Norwegia, Arab Saudi, Turki, Spanyol, Belgia, Kuwait, Qatar, Uni Eropa dan sejumlah negara lain. Kelompok negara dermawan ini bersama-sama menyumbang 430 juta dollar AS pada 2022.
JAPAN TIMES | UNRWA | REUTERS
Pilihan Editor Dislepet Duterte, Ferdinand Marcos Jr: Dia Kebanyakan Fentanyl!