TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan anggota komunitas pemukim Israel berkumpul untuk sebuah konvensi di Yerusalem pada Minggu malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri 12 menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu, mereka menyerukan Israel untuk membangun kembali pemukiman di Gaza dan bagian utara wilayah pendudukan Tepi Barat.
Israel menarik militer dan pemukimnya dari Gaza pada 2005 setelah pendudukan selama 38 tahun, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya tidak bermaksud untuk mempertahankan kehadiran permanen lagi.
Namun, setelah serangan 7 Oktober oleh Hamas yang menewaskan 1.140 orang, Israel menunjukkan niatnya untuk kembali menguasai Gaza dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Niat itu ditentang oleh sekutu Israel sendiri, termasuk Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa Gaza harus diperintah oleh orang-orang Palestina.
Israel membalas serangan Hamas dengan memborbardir Gaza selama 113 hari terakhir. Serangan yang mengarah pada genosida dan kejahatan perang menurut Mahkamah Internasional (ICJ) itu telah menewaskan lebih dari 26 ribu warga Palestina di Gaza, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.
Konferensi ini diselenggarakan oleh organisasi sayap kanan Nahala, yang mengadvokasi perluasan pemukiman Yahudi di wilayah-wilayah termasuk Tepi Barat, di mana pemukiman tersebut diklasifikasikan sebagai ilegal oleh kelompok internasional dan kemanusiaan dan di mana bentrokan kekerasan antara pemukim dan warga Palestina sering terjadi.
Konferensi yang bertajuk “Pemukiman Membawa Keamanan” ini tidak diselenggarakan oleh pemerintah Israel, meskipun koalisi sayap kanan Israel telah dikritik karena mendukung perluasan pemukiman, sebuah posisi yang dianggap menghambat kemungkinan solusi dua negara dengan Palestina di masa depan.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa 12 menteri dari partai Likud pimpinan Netanyahu, bersama dengan menteri keamanan publik Itamar Ben-Gvir dan menteri keuangan Bezalel Smotrich – keduanya dari partai ultra sayap kanan dalam koalisi pemerintahan – menghadiri konferensi tersebut.
Smotrich mengatakan bahwa banyak anak-anak yang dievakuasi dari permukiman di Gaza telah kembali sebagai tentara untuk berperang melawan Hamas. Dia menentang keputusan pemerintah untuk mengevakuasi permukiman Yahudi dari Gaza di masa lalu.
“Kami tahu dampaknya dan kami berusaha mencegahnya,” kata Smotrich dalam pidatonya. “Tanpa pemukiman, tidak ada keamanan.”
Kerumunan bersorak dengan antusias untuk membangun kembali komunitas Yahudi di Gaza.
Ben-Gvir mengatakan dia memprotes evakuasi pemukiman Yahudi dari Gaza dan memperingatkan bahwa hal itu akan membawa "roket ke Sderot" dan "roket ke Ashkelon" di Israel selatan.
“Kami berteriak dan memperingatkan,” kata Ben-Gvir. “Jika tidak menginginkan tanggal 7 Oktober lagi, kami harus kembali ke rumah dan menguasai tanah.”
Pilihan Editor: 11 Negara Hentikan Dukungan untuk Warga Gaza, Ketua UNRWA: Tidak Bertanggung Jawab
REUTERS