TEMPO.CO, Jakarta - Ketua UNRWA Philippe Lazzarini menyayangkan berhentinya sejumlah negara donor dalam mendukung pendanaan badan pengungsi PBB untuk Palestina atau UNRWA hanya karena 12 staf mereka dilaporkan Israel terlibat serangan 7 Oktober 2023.
“Sangat tidak bertanggung jawab jika memberikan sanksi kepada sebuah Badan dan seluruh komunitas yang dilayaninya karena tuduhan tindakan kriminal terhadap beberapa individu, terutama pada saat perang, pengungsian dan krisis politik di negara tersebut," kata Lazzarini seperti dikutip Reuters, Senin, 29 Januari 2024.
Dalam pernyataannya ia mendesak negara-negara untuk mempertimbangkan kembali penangguhan pendanaan. “Kehidupan masyarakat di Gaza bergantung pada dukungan ini dan begitu pula stabilitas regional,” katanya.
Saat ini, jumlah staf UNRWA mencapai 13 ribu orang, sehingga sangat disayangkan jika negara donor menghentikan kontribusinya gara-gara 12 orang staf bertindak secara pribadi.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres berjanji akan meminta pertanggungjawaban "setiap pegawai PBB yang terlibat dalam aksi teror" setelah adanya tuduhan bahwa beberapa staf badan pengungsi UNRWA terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Namun Guterres memohon kepada pemerintah negara-negara donor untuk terus mendukung badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) setelah 11 negara menghentikan pendanaan.
“Setiap pegawai PBB yang terlibat dalam aksi teror akan dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana,” kata Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan. "Sekretariat siap bekerja sama dengan otoritas yang kompeten yang mampu mengadili individu-individu sesuai dengan prosedur normal Sekretariat untuk kerja sama tersebut."
Pada saat yang sama, ia mengatakan, “Puluhan ribu pria dan wanita yang bekerja untuk UNRWA, banyak di antara mereka yang berada dalam situasi yang paling berbahaya bagi pekerja kemanusiaan, tidak boleh dihukum. Kebutuhan mendesak dari masyarakat yang mereka layani harus segera dipenuhi."
Dalam komentar langsung pertamanya mengenai masalah ini, Sekjen PBB memberikan rincian tentang staf UNRWA yang terlibat dalam “tuduhan tindakan menjijikkan tersebut.” Dari 12 orang yang terlibat, katanya, sembilan orang telah diberhentikan, satu orang dipastikan tewas dan dua orang lainnya sedang diklarifikasi.
Jepang dan Prancis menjadi dua negara terakhir yang ikut menghentikan pendanaan bagi UNRWA setelah Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss dan Finlandia pada hari Sabtu bergabung dengan Amerika Serikat, Australia dan Kanada dalam menghentikan pendanaan untuk badan bantuan tersebut, yang merupakan sumber dukungan penting bagi masyarakat di Gaza, setelah adanya tuduhan dari Israel.
“Meskipun saya memahami kekhawatiran mereka – saya sendiri merasa ngeri dengan tuduhan ini – saya sangat menghimbau kepada pemerintah yang telah menghentikan kontribusi mereka, setidaknya untuk menjamin kelangsungan operasi UNRWA,” kata Guterres.
REUTERS
Pilihan Editor Akan Turun Tahta Besok, Ini Pesan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah