Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus: Pemberkatan Pasangan LGBT Bukan Persetujuan pada Gaya Hidup

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPaus Fransiskus mengatakan bahwa dokumen Vatikan tentang pemberkatan bagi pasangan sesama jenis bukan sebuah persetujuan terhadap gaya hidup LGBT yang dianggap oleh Gereja berpotensi menimbulkan dosa, namun merupakan sebuah bentuk dukungan pada individu yang berusaha untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa minggu terakhir Paus Fransiskus berusaha mengklarifikasi deklarasi 18 Desember tersebut, yang menyebabkan perdebatan luas di Gereja, dimana para uskup di beberapa negara menolak membiarkan para imam mereka menerapkannya. Dia pertama kali melakukannya dalam sebuah wawancara televisi Italia pada 14 Januari 2024.

Komentar terbarunya disampaikan dalam pidato kepada anggota departemen doktrin Vatikan. Pemimpinnya, Kardinal Victor Manuel Fernandez, telah melakukan serangkaian wawancara untuk mengklarifikasi maksud dari dokumen tersebut, yang dikenal dengan judul Latin Fiducia Supplicans (Memohon Kepercayaan).

Tujuan dari pemberkatan tersebut, kata Paus Fransiskus, adalah “untuk secara nyata menunjukkan kedekatan Tuhan dan Gereja kepada semua orang yang, ketika berada dalam situasi yang berbeda, meminta bantuan untuk melanjutkan – terkadang untuk memulai – perjalanan iman.”

Gereja mengajarkan bahwa seks sesama jenis adalah dosa dan bahwa orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis, yang tidak dianggap berdosa, harus berusaha untuk tetap suci.

Paus mengatakan bahwa meskipun “kesempurnaan moral” tidak diperlukan bagi orang-orang yang mencari berkat semacam itu, hal itu tidak dimaksudkan untuk membenarkan hubungan yang dianggap tidak wajar oleh Gereja.

“Ketika sebuah pasangan datang secara spontan untuk meminta hal tersebut, maka yang diberkahi bukan pasangannya, tapi orang-orang yang bersama-sama telah memintanya. Bukan pasangannya, tapi orangnya,” kata Paus Fransiskus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paus Fransiskus menekankan bahwa pemberkatan seperti itu hendaknya tidak diberikan dalam konteks liturgi. Dokumen tersebut mengatakan bahwa pemberkatan harus dilakukan secara diam-diam dan tidak disertai dengan kemegahan atau perlengkapan upacara apa pun yang ditemukan di pesta pernikahan.

Sejak terpilih pada 2013, Paus Fransiskus telah berusaha membuat Gereja, dengan 1,35 miliar anggotanya, lebih ramah terhadap kelompok LGBT, tanpa mengubah doktrin moral.

Dalam pidatonya pada hari Jumat, Paus Fransiskus tampaknya mengakui penolakan terhadap dokumen tersebut, khususnya di Afrika, di mana para uskup secara efektif menolaknya dan di beberapa negara di mana aktivitas sesama jenis dapat mengakibatkan hukuman penjara atau bahkan hukuman mati.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa ketika pemberkatan diberikan, para imam harus “secara alami mempertimbangkan konteks, kepekaan, tempat di mana seseorang tinggal dan cara yang paling tepat untuk melakukannya”.

REUTERS

Pilihan Editor Ini Keputusan Lengkap ICJ Soal Gugatan Afrika Selatan terhadap Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

5 hari lalu

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

6 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.


Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

9 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.


Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

11 hari lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

12 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

12 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

15 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024


KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

19 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.