TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Margrethe II, ratu terlama di Denmark, akan menyerahkan takhta kepada putra sulungnya Frederik pada Minggu 14 Januari 2024. Puluhan ribu warga Denmark diperkirakan akan berkumpul di jalan-jalan ibu kota Kopenhagen untuk menyaksikan suksesi bersejarah tersebut.
Margrethe mengejutkan negara berpenduduk hampir enam juta jiwa pada Malam Tahun Baru, ketika mengumumkan keputusannya untuk turun tahta setelah 52 tahun menjabat sebagai ratu. Ia menjadi ratu Denmark pertama dalam hampir 900 tahun yang melepaskan takhta.
Masyarakat dari seluruh Denmark diperkirakan akan memadati Kopenhagen sebagai tanda popularitas besar yang dinikmati monarki tersebut.
“Keluarga kerajaan berarti segalanya bagi Denmark. Itu adalah dongeng dan tradisi,” kata Anna Karina Laursen, 59 tahun, merujuk pada penulis dongeng terkenal di negara itu, Hans Christian Andersen.
Putra mahkota Frederik, 55, dan istrinya kelahiran Australia, Mary, 51, yang akan menjadi ratu, dijadwalkan meninggalkan istana kerajaan pada pukul 12:35 waktu setempat mengendarai mobil Rolls-Royce keluaran 1958.
Margrethe, 83 tahun, akan menyusul dengan kereta kuda beberapa menit kemudian untuk melakukan perjalanan terakhirnya sebagai ratu melalui jalan-jalan ibu kota.
Tidak akan ada penobatan seperti di Inggris, namun suksesi sendiri akan dilakukan sekitar pukul 13.00, saat Margrethe menandatangani deklarasi pengunduran dirinya.
Margrethe II perokok berat yang sangat populer di kalangan rakyat, akan meninggalkan kediamannya di Istana Amalienborg Kopenhagen segera setelah pukul 13.30 untuk naik kereta singkat ke Istana Christiansborg, pusat pemerintahan dan parlemen.
Di sana, di Dewan Negara pada pukul 14.00, ia akan menandatangani deklarasi turun takhta yang mengakhiri 52 tahun pemerintahannya. Ini merupakan kedua kalinya seorang penguasa Denmark mengundurkan diri, yang terakhir kali dilakukan oleh Erik III hampir sembilan abad yang lalu pada 1146.
Dalam pertemuan Dewan Negara, Frederik dan putra tertuanya Christian, berusia 18 tahun dan pewaris takhta baru, akan berpartisipasi.
Kira-kira satu jam kemudian, Perdana Menteri Mette Frederiksen akan mengumumkan raja baru di balkon parlemen dan Frederik akan memberikan pidato singkat, sebelum raja baru dan istrinya naik kereta kembali ke istana.
PM Mette Frederiksen akan memproklamirkannya sebagai Raja Frederik X di balkon Istana Christiansborg. “Balkon hanya berfungsi untuk tujuan ini,” canda sejarawan Lars Hovbakke Sorensen dalam wawancara.
"Terakhir kali, pada tahun 1972 (ketika Margrethe menjadi ratu setelah kematian ayahnya), ada lebih dari 10.000 orang di alun-alun di bawah ini. Kami mengharapkan lebih banyak lagi kali ini," katanya.
Polisi memperkirakan setidaknya 10 kali lipat dari yang terjadi di jalanan ibu kota.
“Tidak mungkin untuk mengatakan berapa banyak tapi saya pikir akan ada lebih dari 100.000 orang,” kata pejabat polisi Kopenhagen Peter Dahl, seraya menambahkan bahwa bala bantuan polisi telah dikerahkan dari seluruh negeri.