TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutter pada Selasa, 9 Januari 2024, menyarankan agar Pemerintah Belgia mengambil langkah melawan Israel. Sebab Belgia tidak bisa hanya berdiam diri dan menyaksikan penderitaan warga Gaza.
“Kita harus mengambil tindakan melawan ancaman genosida. Saya ingin Belgia mengambil langkah nyata di International Court of Justice (ICJ) mengikuti langkah Afrika Selatan. Saya akan mengajukan ini ke Pemerintah Belgia,” kata De Sutter.
Pada Kamis, 11 Januari 2024, ICJ akan menggelar sidang gugatan melawan Israel yang dilayangkan Afrika Selatan, dimana Petoria mengatakan Tel Aviv telah melakukan genosida terhadap warga Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023. Sedangkan pada Jumat 12 Januari 2024, Israel akan melakukan pembelaan dan putusan akan kasus ini akan diputuskan pada akhir bulan ini.
Belgium cannot stand by and watch the immense human suffering in Gaza. We must act against the threat of genocide.
I want Belgium to take action at the International Court of Justice, following the lead of South Africa.
I will propose this within the Belgian government. #begov
— Petra De Sutter (@pdsutter) January 9, 2024
De Sutter pada November 2023 pernah menyerukan agar diambil sikap tegas terhadap Israel. Baginya, sudah saatnya Negeri Bintang Daud dijatuhi sanksi karena pengeboman yang dilakukan Israel tidak manusiawi.
“Saat kejahatan perang terjadi di Gaza, Israel mengabaikan tuntutan internasional untuk gencatan senjata,” kata De Sutter.
Sampai berita ini diturunkan, lebih dari 23 ribu warga Palestina tewas di Gaza, yang sebagian besar anak-anak. Lebih dari 55 ribu orang luka-luka. Otoritas Israel berulang kali menyerukan pada warga Palestina di Gaza agar mengosongkan wilayah itu sehingga bisa diduduki Israel dan para pemukim bisa kembali ke sana. Sementara itu, sejumlah laporan yang beredar menyebut kalau Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah melakukan pembicaraan dengan Kongo dan sejumlah negara lain agar mau menerima warga negara Palestina dari Gaza secara sukarela.
Sumber : middle east monitor
Pilihan editor: Xi Jinping Curhat Lewat Surat ke Teman Lamanya di Amerika, Apa Isinya?