TEMPO.CO, Jakarta - Mendiang Jeffrey Epstein menggunakan hak Amandemen Kelima dalam Konstitusi Amerika Serikat sebanyak 600 kali dalam kesaksiannya atas gugatan yang diajukan oleh Virginia Giuffre, yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual.
Epstein, seorang pemodal yang semasa hidupnya terkenal sebagai pelaku kejahatan seksual, menolak untuk menjawab pertanyaan mengenai rekan lamanya dalam perdagangan seks, Ghislaine Maxwell. Hal tersebut terungkap dalam pengajuan dokumen di pengadilan federal Manhattan pada Jumat, 5 Januari 2024, sebagai bagian dari sekumpulan dokumen yang dibuka secara publik bulan ini terkait kasus pencemaran nama baik Epstein, yang diselesaikan pada 2017.
Amandemen Kelima Konstitusi AS, yang digunakan 600 kali oleh Epstein saat bersaksi, memberikan hak kepada warga negara AS untuk tidak membuat diri mereka sendiri tampak bersalah atas suatu kejahatan atau kesalahan.
“Tidak seorang pun harus mempertanggungjawabkan sebuah kejahatan yang bisa dijatuhi hukuman mati atau hukuman penjara, kecuali berdasarkan sebuah pengajuan atau tuduhan dari sebuah Juri Agung,” demikian bunyi sebagian Amandemen Kelima.
Melansir dari situs Gedung Putih, Amandemen Kelima antara lain mengatur bahwa memiliki hak untuk tetap diam, agar tidak membuat pernyataan yang dapat membuktikan dirinya sendiri bersalah.
Dalam pengajuan September 2016, pengacara Giuffre mengatakan Epstein secara rutin menjawab “Fifth” atau menggunakan hak Amandemen Kelima dalam kesaksiannya di luar pengadilan bulan itu terhadap kurang lebih 500 pertanyaan substantif yang mereka ajukan, dan 100 pertanyaan substantif yang diajukan pengacara Maxwell.
Pengacara Giuffre mengatakan Epstein bahkan menolak untuk menjawab pertanyaan yang tidak berisiko memberatkannya, termasuk pertanyaan dasar seperti apakah dia mengenal Maxwell. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga mencakup setidaknya tiga butir tentang hubungan Epstein dengan mantan Presiden AS Bill Clinton.
Pengacara Epstein mengatakan dalam pengajuan berikutnya, yang juga dirilis pada Jumat, bahwa klien mereka akan meminta Amandemen Kelima jika diminta untuk bersaksi di persidangan. Alasan-alasan yang mereka berikan untuk itu antara lain “beban” yang akan dia hadapi, dan “sirkus media yang diprediksi akan muncul dari kehadiran pribadi Mr. Epstein”.
Epstein mengaku bersalah dan dihukum pada 2008 silam oleh pengadilan negara bagian Florida karena menyediakan seorang anak untuk prostitusi dan menawarkan jasa prostitusi. Dia bunuh diri di sel penjara Manhattan pada Agustus 2019 di usia 66 tahun, saat menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.
Beberapa orang lain yang dituduh membantu pelecehan seksualnya juga menggunakan hak mereka untuk tidak menyalahkan diri sendiri dalam berbagai proses litigasi, menurut dokumen yang tidak disegel pada Jumat.
Lebih dari 180 dokumen termasuk pernyataan, laporan hukum dan rangkaian email dari gugatan Giuffre telah dirilis sejak Rabu, berdasarkan perintah bulan lalu dari Hakim Distrik AS Loretta Preska di Manhattan, yang mengadili kasus tersebut.
Dokumen-dokumen tersebut menyebutkan banyak korban Epstein, yang dibayar untuk memijat dia dan orang lain dengan imbalan uang. Ratusan nama pesohor, termasuk selebritas hingga politikus, terungkap memiliki hubungan dengan dia.
Selain Clinton, orang-orang terkemuka yang disebutkan dalam dokumen tersebut termasuk aktor Kevin Spacey, pesulap David Copperfield dan eksekutif bisnis Leslie Wexner, meski tidak ada yang dituduh melakukan kesalahan dalam dokumen tersebut.
Beberapa dokumen membahas dugaan aktivitas Pangeran Andrew dari Inggris, yang digugat dan dituduh Giuffre melakukan pelecehan terhadapnya lebih dari dua dekade lalu ketika penggugat itu berusia 17 tahun. Andrew telah membantah tuduhan Giuffre, namun menyelesaikan kasusnya dengan biaya yang dilaporkan sebesar 12 juta pound pada 2022.
Sementara, Maxwell mengajukan banding atas hukumannya pada Desember 2021 dan hukuman penjara 20 tahun karena membantu pelecehan seksual yang dilakukan Epstein. Pengadilan banding federal di Manhattan kemungkinan mengadili kasusnya paling cepat pada Maret 2024.
REUTERS
Pilihan Editor: 4 Persen Penduduk Gaza Tewas, Hilang, atau Terluka Akibat Serangan Israel