Gaza Akan Seperti Tepi Barat
Israel telah berulang kali mengatakan bahwa “tidak ada tempat” bagi Hamas di struktur sipil Gaza pascaperang. Beberapa pejabat Israel, termasuk Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich, juga mengatakan Israel akan secara permanen menguasai Jalur Gaza dan kemungkinan memukimkan kembali warga Israel di sana.
Gallant juga mengatakan bahwa Israel akan memiliki “kebebasan penuh untuk melakukan operasi militer di Gaza”, kata Khairat.
“Ini adalah sesuatu yang kita lihat di Tepi Barat yang diduduki,” katanya.
Sebagai bagian dari apa yang disebut restrukturisasi, Israel juga bermaksud untuk membentuk “satuan tugas multinasional yang terdiri dari… negara-negara Barat dan Arab”, kata Gallant kepada wartawan. Pasukan tersebut, kata Khairat, akan berusaha mengatur wilayah perbatasan.
Israel ingin memimpin pasukan tersebut, dan ingin mereka bertanggung jawab atas restrukturisasi dan pembangunan kembali Jalur Gaza, katanya.
“Mesir, Israel, dan AS bekerja sama untuk menjamin pengawasan ketat terhadap perbatasan tersebut,” tambah Khairat.
Gallant mengatakan ini adalah salah satu dari banyak rencana potensial yang akan dibahas oleh para pejabat dalam pertemuan mendatang.
Sementara itu, Hamas kian mendapatkan popularitas di wilayah pendudukan Palestina. Mereka memerintah Gaza dan mendapat dukungan dari beberapa faksi Palestina lainnya. Kelompok ini telah berulang kali menyatakan akan tetap teguh dan menyatakan penolakannya untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Pejuang Hamas terus memerangi pasukan darat Israel di Gaza tengah dan sebagian Gaza selatan.
Operasi militer di wilayah selatan terus berlanjut pada Kamis, meskipun wilayah tersebut sebelumnya dinyatakan “aman” oleh tentara Israel setelah memaksa ribuan keluarga Palestina meninggalkan rumah mereka di wilayah utara, timur, dan tengah Gaza.
Banyak dari pengungsi kini berdesakan di wilayah Rafah di Gaza selatan. Kementerian Kesehatan telah memperingatkan bahwa penyakit di sana menyebar di tengah kurangnya pasokan, obat-obatan, air bersih, dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan.
PBB mengatakan hampir 1,9 juta orang kini menjadi pengungsi – lebih dari 80 persen populasi Jalur Gaza sebelum perang.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Nikkei: Jepang Hanya Terima Bantuan Gempa dari Amerika Serikat