TEMPO.CO, Jakarta - Warga di Singapura mendapat "hadiah" Tahun Baru dari pemerintah berupa kenaikan pajak penjualan (GST) yang mulai berlaku pada 1 Januari 2024. Beleid baru ini sebagai upaya pemerintah untuk mengumpulkan dana menjelang lonjakan belanja sosial di negara kota yang menua dengan cepat ini pada tahun-tahun mendatang.
Pajak barang dan jasa, yang dikenakan pada segala hal mulai dari sembako hingga cincin berlian, akan dinaikkan sebesar satu poin persentase menjadi 9% pada hari Senin, 1 Januari 2024, yang merupakan tahap kedua dari kenaikan tarif dua tahap. Tahun ini pajak penjualan dinaikkan menjadi 8% dari sebelumnya 7% yang tidak berubah selama 15 tahun.
Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya biaya hidup, sehingga mendorong anggota parlemen oposisi menyerukan penundaan kenaikan tersebut. Inflasi inti di Singapura telah melambat menjadi 3,2% pada bulan November dari puncaknya sebesar 5,5% pada bulan Januari dan Februari, namun tetap di atas perkiraan bank sentral yakni rata-rata inflasi sebesar 2,5–3,5% pada tahun 2024.
Pemerintah mengatakan kenaikan pajak diperlukan untuk meningkatkan keuangan negara sebagai persiapan menghadapi lonjakan populasi lanjut usia di Singapura dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan. Diperkirakan seperempat populasi dunia akan berusia 65 tahun ke atas pada tahun 2030.
Pada Agustus 2023, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong menulis dalam tanggapannya di parlemen bahwa "menunda kenaikan GST hanya akan menambah lebih banyak masalah di masa depan, membuat kita memiliki lebih sedikit sumber daya untuk memenuhi kebutuhan fiskal kita yang semakin meningkat".
Pemerintah Singapura telah memberikan keringanan fiskal kepada rumah tangga dalam "paket jaminan" senilai lebih dari S$10 miliar atau sekitar Rp117 triliun, termasuk S$200 hingga S$800 (Rp2,3 juta - Rp8,3 juta) yang diberikan kepada seluruh warga dewasa Singapura pada bulan ini.
Beberapa pengecer telah berjanji untuk tidak mengenakan kenaikan pajak pada harga jual untuk saat ini. Merek perabot rumah tangga IKEA mengatakan mereka akan menerima kenaikan sebesar 1% namun tidak mengatakan kapan mereka akan mengakhiri inisiatif tersebut, sementara jaringan supermarket FairPrice Group akan menerima kenaikan tersebut untuk 500 barang penting seperti beras dan sayuran.
REUTERS
Pilihan Editor Tak Peduli Seruan AS, Israel Terus Serang Gaza dan Basa-basi Menyesal Timbulkan Korban Sipil
