TEMPO.CO, Jakarta - Adele Khodr, direktur regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan 124 anak Palestina dan enam anak Israel terbunuh di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak awal 2023.
“Setidaknya 83 anak telah terbunuh dalam 12 minggu terakhir – lebih dari dua kali lipat jumlah anak yang terbunuh sepanjang 2022, di tengah meningkatnya operasi militer dan penegakan hukum,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Salah satu anak yang tewas adalah Adam Samer Al-Ghoul. Anak yang baru berusia 8 tahun itu ditembak di kepala oleh tentara Israel hingga tewas pada 29 November 2023. Pembunuhan ini terekam oleh CCTV di lokasi.
“Lebih dari 576 anak terluka, dan lainnya dilaporkan telah ditahan," demikian laporan UNICEF menambahkan.
“Anak-anak yang tinggal di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, telah mengalami kekerasan yang parah selama bertahun-tahun. Namun intensitas kekerasan tersebut meningkat secara dramatis sejak serangan Hamas pada 7 Oktober,” kata laporan tersebut.
UNICEF mendesak semua pihak untuk mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional untuk melindungi anak-anak dari kekerasan terkait konflik dan melindungi hak paling dasar mereka untuk hidup.
“Anak-anak tidak boleh menjadi sasaran kekerasan, tidak peduli siapa atau di mana mereka berada,” kata organisasi tersebut.
Pilihan Editor: Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala
AL JAZEERA