TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 dunia dimulai dari Sekjen PBB Antonio Guterres yang mengecam resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa. Resolusi ini dinilai lemah karena penyaluran bantuan ke Gaza tak bisa dilakukan tanpa gencatan senjata.
Berita top 3 dunia kedua tentang polusi udara di Cina yang terburuk dalam satu dekade terakhir. Berita terakhir soal penyelidikan Washington Post yang menyatakan kebohongan Israel tentang RS Al Shifa yang disebut jadi markas Hamas. Berikut berita selengkapnya:
1. Tak Adopsi Gencatan Senjata, Resolusi DK PBB Soal Bantuan ke Gaza Tuai Kecaman
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres dan sejumlah lembaga bantuan kemanusiaan internasional mengecam resolusi lemah Dewan Keamanan PBB soal bantuan ke Gaza. Mereka menegaskan penyaluran bantuan kemanusiaan tanpa gencatan senjata di Gaza adalah hal yang mustahil.
“Saya berharap resolusi dewan keamanan hari ini dapat membantu meningkatkan pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan. Namun, gencatan senjata kemanusiaan adalah satu-satunya jalan keluarnya cara untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di Gaza dan mengakhiri mimpi buruk mereka yang terus berlanjut,” kata Guterres.
Guterres mengatakan cara Israel melancarkan perang di Gaza telah menciptakan “hambatan besar” bagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda perang di mana warga sipil Palestina menghadapi kelaparan.
Dalam postingan singkat di media sosial beberapa jam setelah resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut peningkatan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, Guterres mengatakan militer Israel adalah hambatan untuk mencapai permintaan tersebut.
“Operasi bantuan yang efektif di Gaza memerlukan keamanan; staf yang dapat bekerja dengan aman; kapasitas logistik; dan dimulainya kembali aktivitas komersial,” katanya.
Komite Penyelamatan Internasional— organisasi kemanusiaan global—menyesalkan tidak adanya resolusi dewan keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza, meskipun mereka menyambut baik resolusi mengenai bantuan.
Mereka juga menyambut seruan pembebasan tanpa syarat terhadap sisa sandera yang ditahan oleh Hamas setelah mereka diculik dari Israel selatan dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang saat ini.
“Dari sudut pandang kemanusiaan, kegagalan DK PBB dalam menuntut gencatan senjata segera dan berkelanjutan tidak dapat dibenarkan,” kata IRC dalam sebuah pernyataan.
Dewan Keamanan PBB akhirnya meloloskan resolusi untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza pada Jumat 22 Desember 2023 siang atau Sabtu 23 Desember 2023 dini hari WIB. Setelah sempat tertunda empat kali sejak Senin pekan ini, Amerika Serikat tidak memveto resolusi tanpa seruan gencatan senjata tersebut.
Selengkapnya di sini.
2. Polusi Udara di Cina Memburuk Pada 2023, Pertama Kali dalam Satu Dekade
Polusi udara di Cina memburuk pada 2023, yang merupakan pertama kalinya terjadi dalam satu dekade, menurut sebuah penelitian yang dirilis pada Jumat.
“2023 adalah tahun pertama di mana rata-rata tingkat PM2,5 nasional Cina meningkat dari tahun ke tahun sejak dimulainya ‘perang melawan polusi’ Cina pada 2013,” laporan sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi penelitian independen Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA).
Partikel PM2.5, jika terhirup, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terkait dengan kematian dini pada orang yang menderita penyakit jantung atau paru-paru, serta sejumlah masalah pernapasan dan kesehatan lainnya, menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat.
“Peningkatan emisi yang disebabkan oleh aktivitas manusia secara keseluruhan telah mendorong tingkat polusi lebih tinggi, selain kondisi cuaca yang tidak menguntungkan,” kata CREA.
Sebuah konsorsium ilmuwan iklim internasional mengatakan awal bulan ini dalam sebuah studi terpisah bahwa Cina diperkirakan akan mengalami kenaikan emisi CO2 bahan bakar fosil sebesar empat persen pada tahun ini.
Seiring dengan peningkatan batu bara, minyak, dan gas seiring negara tersebut terus pulih dari dampak penguncian Covid-19.
Kota-kota di Cina, termasuk ibu kota Beijing, dulunya terkenal dengan kabut asap tebal yang membekap penduduknya, terutama di musim dingin.
Namun, negara ini meningkatkan kampanye anti-polusi setelah memenangkan Olimpiade Musim Dingin pada 2015, dengan menutup puluhan pembangkit listrik tenaga batu bara dan merelokasi industri berat.
Selengkapnya baca di sini.
3. Investigasi Washington Post Ungkap Israel Bohong soal Rumah Sakit Al Shifa Jadi Markas Hamas
Sebuah investigasi oleh The Washington Post yang diterbitkan pada Kamis, 21 Desember 2023 menemukan Israel berbohong atas klaim Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza menjadi pusat komando kelompok militan Hamas. Alasan itu digunakan menjadi dalih bagi pasukan Israel untuk melancarkan serangan ke rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada 27 Oktober 2023 mengatakan lima bangunan rumah sakit di Gaza menjadi pintu akses menuju terowongan bawah tanah yang menjadi markas Hamas. Hagari mengklaim pernyataan tersebut didukung “bukti nyata” ketika dia menjabarkan tuduhan tersebut.
Tentara Israel kemudian menyerbu Rumah Sakit Al Shifa pada 15 November 2023. Beberapa hari setelahnya, IDF merilis foto dan video tempat yang mereka sebut sebagai titik sentral markas Hamas. Yang berbicara dalam video adalah tidak lain dari Hagari, yang menunjukkan terowongan bawah tanah dan ruang-ruang gelap serta kosong di bawah Al Shifa.
“Teroris datang ke sini untuk mengomando operasi mereka,” kata Hagari dalam sebuah video yang diterbitkan pada 22 November.
Klaim Israel didukung Amerika Serikat. Beberapa jam sebelum Israel menyerang Al Shifa, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendeklasifikasi penilaian intelijen Amerika Serikat yang dikatakan mendukung klaim bahwa rumah sakit itu menjadi pusat komando Hamas. Setelah serangan, para pejabat Israel dan Amerika Serikat pun tetap teguh pada pernyataan awal mereka.
“Namun bukti yang disajikan pemerintah Israel tidak menunjukkan Hamas telah menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando dan kendali,” demikian pemberitaan Washington Post dalam hasil investigasinya. Mereka menggunakan visual sumber terbuka, citra satelit, dan semua materi IDF yang dapat diakses oleh publik.
Penyelidikan tersebut menemukan tiga hal, pertama ruang-ruang yang terhubung ke jaringan terowongan yang ditemukan oleh IDF tidak menunjukkan bukti langsung adanya penggunaan militer oleh Hamas. Kedua, tak satu pun dari lima bangunan rumah sakit yang diidentifikasi oleh Hagari tampaknya terhubung ke jaringan terowongan, dan ketiga tidak ada bukti terowongan tersebut dapat diakses dari dalam bangsal rumah sakit.
Sejumlah tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut dan pejabat Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan di hari penyerbuan Al Shifa pada 15 November 2023, tepatnya saat pagi menuju siang pasukan Israel telah memegang kendali penuh. IDF kemudian menduduki Al Shifa selama lebih dari seminggu.
Baca selengkapnya di sini.
WASHINGTON POST | ROLLING STONES | FRANCE 24