Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Anti-Perang Duntsova Tantang Putin dalam Pilpres Rusia

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Yekaterina Duntsova, mantan jurnalis regional yang berencana mencalonkan diri sebagai presiden Rusia pada pemilu Maret 2024. REUTERS/Maxim  Shemetov
Yekaterina Duntsova, mantan jurnalis regional yang berencana mencalonkan diri sebagai presiden Rusia pada pemilu Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMantan jurnalis TV Yekaterina Duntsova pada Rabu mengajukan namanya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Rusia pada Maret yang diperkirakan akan dimenangkan dengan mudah oleh Vladimir Putin.

Duntsova, 40, dalam sebuah wawancara dengan Reuters bulan lalu menyerukan diakhirinya konflik di Ukraina dan pembebasan tahanan politik termasuk pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Dia menyerahkan dokumen kepada pejabat di Komisi Pemilihan Umum Pusat untuk secara resmi mengikuti pemilu di mana kemenangan Putin secara luas dipandang sebagai kepastian baik oleh pendukung maupun penentangnya.

Dia kini menghadapi rintangan besar untuk mendapatkan 300.000 tanda tangan yang mendukung pencalonannya, dari seluruh Rusia, pada 31 Januari.

Namun Duntsova mengoreksi seorang reporter yang bertanya kepadanya apakah menurutnya pihak berwenang akan benar-benar mengizinkannya untuk mencalonkan diri.

“Mengapa kita berbicara tentang izin jika ini adalah hak saya menurut hukum dan saya memiliki kemungkinan itu serta memiliki kualitas yang diperlukan untuk mengajukan diri?” dia menjawab.

“Kami hanya bergerak sesuai formula yang ditentukan oleh undang-undang federal, dan untuk itu kami tidak memerlukan izin siapa pun.”

Putin, 71 tahun, telah menjabat sebagai presiden atau perdana menteri sejak 1999 dan sedang berupaya untuk masa jabatan enam tahun lagi. Dengan Navalny yang menjalani hukuman penjara total lebih dari 30 tahun dan kritikus terkemuka Kremlin lainnya baik di balik jeruji besi atau di luar negeri karena risiko penangkapan, tidak ada tokoh oposisi yang mampu menantangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendukung Navalny menyebut proses tersebut palsu, dan mengatakan bahwa Kremlin, melalui komisi pemilihan, mengontrol siapa yang dapat mencalonkan diri dan dapat dengan mudah memanipulasi suara jika diperlukan dengan bantuan sistem pemungutan suara elektronik yang tidak jelas. Kremlin mengatakan Putin akan menang karena ia mendapat dukungan publik yang luar biasa, dengan peringkat jajak pendapat sekitar 80%.

Awal bulan ini Putin mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri, namun sejauh ini belum ada kandidat lain yang secara resmi melamar. Yang didukung partai politik hanya butuh 100.000 tanda tangan.

Dalam wawancaranya dengan Reuters, Duntsova menghindari penggunaan kata "perang" untuk menggambarkan konflik Rusia Ukraina, yang oleh Putin disebut sebagai "operasi militer khusus", dan mengakui bahwa ia takut.

“Setiap orang waras yang mengambil langkah ini akan merasa takut – namun rasa takut tidak akan menang,” katanya.

REUTERS

Pilihan Editor: Militer Israel: Jaringan Terowongan Hamas Ditemukan di Bawah Rumah Yahya Sinwar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemimpin Dunia Hobi Melukis Selain SBY, Ada Sukarno, Putin, hingga Hitler

1 hari lalu

SBY mengunggah foto dirinya dan lukisannya. Foto: Instagram Ani Yudhoyono.
Pemimpin Dunia Hobi Melukis Selain SBY, Ada Sukarno, Putin, hingga Hitler

Selain SBY, beberapa pemimpin dunia seperti Hitler, George W. Bush, Sukarno, Putin, dan lainnya ternyata juga punya hobi melukis.


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

5 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 25 Juli 2024. REUTERS/Nathan Howard
Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

Putin mengatakan pada Kamis, 5 September 2024 dia mendukung Kamala Harris dalam persaingan Pemilihan Presiden Amerika


Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS


Alasan Mongolia Ogah Tangkap Putin

5 hari lalu

Presiden Mongolia Elbegdorj Tsakhia (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto dengan anak kecil di Genghis Khan Square, Ulan Bator, Mongolia, 3 September 2014. (AP/Alexei Nikolsky)
Alasan Mongolia Ogah Tangkap Putin

Terungkap alasan Mongolia tidak menangkap Putin meski Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan.


Jaksa ICC Khawatirkan 'Ancaman' dan Tekanan AS terhadap Penyelidikan Israel

5 hari lalu

Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
Jaksa ICC Khawatirkan 'Ancaman' dan Tekanan AS terhadap Penyelidikan Israel

Dalam wawancara dengan sebuah media Jepang, Jaksa ICC, Karim Khan, mendesak kerja sama Jepang dalam mempengaruhi AS.


Mengenal Mongolia, Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

6 hari lalu

Suasana aktivitas warga di Lapangan Sukhbaatar, Ulan Bator, Mongolia. Shutterstock
Mengenal Mongolia, Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

Mongolia menjadi sorotan dunia saat menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi buronan ICC sebagai tamu di negaranya.


Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia

6 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Sputnik/Valeriy Sharifulin/Pool via REUTERS
Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia

Putin mendapat sambutan mewah saat berkunjung ke Mongolia, meski ada perintah penangkapan dari ICC.


Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

7 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin bahwa anggota muda keluarganya fasih berbahasa Mandarin.


Nasib Wajib Militer Rusia di Medan Perang saat Ukraina Menyerang

9 hari lalu

Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Nasib Wajib Militer Rusia di Medan Perang saat Ukraina Menyerang

Para tentara wajib militer tanpa pengalaman menjadi kekuatan utama di perbatasan seperti Kursk, saat serangan tiba-tiba Ukraina merebut wilayah itu.