TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara baru-baru ini dan mendesak Pyongyang terlibat dalam “dialog substantif tanpa prasyarat,” kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama.
“Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan (Korea Selatan) bersatu menentang pengembangan berkelanjutan senjata pemusnah massal (WMD) dan program rudal balistik yang dilakukan oleh DPRK (Korea Utara),” demkian pernyataan bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Melnu Jepang Yoko Kamikawa dan Menlu Korea Selatan Park Jin, Rabu, 20 November 2023.
Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua pada hari Senin yang memiliki jangkauan untuk menyerang di mana saja di Amerika Serikat, kata Korea Selatan dan Jepang, menandai peluncuran kedua dalam beberapa jam ketika Pyongyang mengutuk unjuk kekuatan yang dipimpin oleh Amerika.
Rudal tersebut memiliki potensi untuk menempuh jarak lebih dari 15.000 km, yang berarti dapat mencapai semua lokasi di Jepang dan Amerika Serikat, kata Wakil Menteri Pertahanan Parlemen Jepang Shingo Miyake pada hari Senin.
“Peluncuran yang tidak diumumkan ini juga mengancam keselamatan penerbangan sipil dan lalu lintas maritim di wilayah tersebut,” kata para diplomat utama. Mereka mendesak Korea Utara untuk “berhenti melakukan provokasi lebih lanjut dan menerima seruan kami untuk terlibat dalam dialog substantif tanpa prasyarat.”
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah meningkatkan intensitas latihan militer bersama melawan meningkatnya ancaman dari Korea Utara, yang telah menguji serangkaian rudal balistik dan pada bulan November meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya.
Korea Utara mengatakan pihaknya mempunyai hak kedaulatan untuk mengoperasikan program rudal balistik untuk pertahanan diri dan menolak larangan Dewan Keamanan PBB, yang menurut mereka merupakan produk dari kebijakan AS yang bermusuhan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan Pyongyang tidak akan ragu melancarkan serangan nuklir jika musuh memprovokasi mereka dengan senjata nuklir, menurut media pemerintah.
REUTERS
Pilihan Editor Houthi Ancam Serang Kapal Perang AS Jika Diserang oleh Washington