Korban Tak Terjangkau
Tidak ada angka baru pada Sabtu mengenai jumlah korban tewas dan terluka di wilayah lain Gaza, termasuk seluruh bagian utara, di mana rumah sakit tidak lagi berfungsi dan ambulans seringkali tidak dapat lagi menjangkau korban tewas.
“Kami yakin jumlah syuhada yang tertimbun reruntuhan mungkin lebih banyak dibandingkan korban yang dirawat di rumah sakit,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra kepada Reuters.
Pertempuran di wilayah utara paling intens terjadi di beberapa bagian Kota Gaza dan permukiman di tepi utaranya, di mana ledakan besar terlihat dari seberang pagar Israel. Keluarga-keluarga di Gaza Utara memposting pesan di internet memohon kepada kru darurat untuk pergi ke Kota Gaza untuk menyelamatkan orang-orang terkasih yang masih terjebak di sana.
“Kami menghimbau kepada Palang Merah dan darurat sipil untuk segera mendatangi rumah Attallah. Masyarakat terkepung di dalam rumahnya di jalan Jala Kota Gaza, dekat gedung Zaharna. Rumahnya terbakar,” tulis anggota keluarga Attallah.
Israel melancarkan kampanyenya untuk memusnahkan penguasa Hamas di Gaza setelah pejuang kelompok Islam yang didukung Iran menyerbu pagar perbatasan Gaza pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang dalam aksi mengamuk di kota-kota Israel.
Mereka mengatakan bahwa mereka membatasi dampak buruk terhadap warga sipil dengan memberikan mereka peta yang menunjukkan daerah-daerah yang aman, dan menyalahkan Hamas karena menyebabkan kematian warga sipil dengan bersembunyi di antara mereka, namun hal ini dibantah oleh para pejuang. Warga Palestina mengatakan kampanye tersebut telah berubah menjadi perang balas dendam terhadap seluruh penduduk di daerah kantong yang padat penduduknya seperti London.
Washington mengatakan pihaknya meminta Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil pada fase perang berikutnya dibandingkan yang dilakukan sejauh ini. Minggu ini, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan ada “kesenjangan” antara janji Israel untuk melindungi warga sipil dan hasil di lapangan.
Namun Washington terus mendukung desakan Israel bahwa gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas.
“Kami tidak mendukung seruan resolusi untuk gencatan senjata yang tidak berkelanjutan yang hanya akan menjadi benih bagi perang berikutnya,” kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood kepada Dewan Keamanan sebelum melaksanakan hak veto Washington.
Ezzat El-Reshiq, anggota biro politik Hamas, mengecam veto AS sebagai tindakan yang “tidak manusiawi.” Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi jika semua sandera kembali dan hancurnya Hamas.”
REUTERS
Pilihan Editor: AS Tuai Kecaman karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB