Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Tuai Kecaman karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB

Reporter

image-gnews
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmerika Serikat menghadapi kritik luas dari berbagai pihak setelah menjadi satu-satunya negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memveto resolusi untuk mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Selain AS, Inggris sebagai negara anggota tetap DK PBB abstain dalam pemungutan suara. Sebanyak 13 dari 14 anggota DK PBB menyetujui resolusi tersebut. Resolusi ini didukung lebih dari 102 negara anggota PBB, termasuk Indonesia.

Para pejabat Palestina pada Sabtu 9 Desember 2023 menyebut veto ini sebagai “bencana” dan “aib”.

Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB ia menyebut veto AS sebagai “bencana” dan mengatakan ini adalah “hari yang buruk bagi Dewan Keamanan.”

“Kami menolak hasil ini, dan kami akan terus menggunakan segala cara yang sah untuk menghentikan kekejaman yang menjijikkan ini,” kata Mansour.

Organisasi medis kemanusiaan Dokter Lintas Batas secara terang-terangan mengatakan Dewan Keamanan PBB, terutama Amerika Serikat, “terlibat dalam pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza”. Pernyataan ini dirilis setelah Wakil Dubes AS untuk PBB James Wood memveto resolusi tersebut.

Zeina Hutchison dari Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika mengatakan veto AS “benar-benar keterlaluan, terutama pada saat kita melihat jumlah korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

“Fakta bahwa Amerika Serikat bersedia memveto resolusi gencatan senjata sungguh mencengangkan,” katanya kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden menempatkan Israel di atas kepentingannya sendiri dan kepentingan warga negara AS.

“Kami tidak membahas sesuatu yang kontroversial; hal ini tidak boleh menjadi kontroversial, ini adalah gencatan senjata untuk menyelamatkan nyawa… Kapan warga Palestina dianggap sebagai manusia, sehingga hidup kita berarti, untuk melakukan gencatan senjata?”

Sekjen Amnesty International Agnes Callamard mengatakan AS telah menunjukkan ketidakpedulian yang tidak berperasaan terhadap penderitaan warga sipil. “Dalam menghadapi jumlah korban jiwa yang sangat besar, kehancuran yang parah, dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi di wilayah pendudukan Jalur Gaza.”

Sedangkan Louis Charbonneau, Direktur Human Rights Watch untuk PBB, mengatakan dengan terus memberikan senjata [dan] perlindungan diplomatik kepada Israel saat mereka melakukan kekejaman, termasuk menghukum secara kolektif penduduk sipil Palestina di Gaza, “AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang.”

Sikap AS yang terisolasi mencerminkan perpecahan yang semakin besar antara Washington dan beberapa sekutu terdekatnya terkait pengeboman Israel di Gaza selama dua bulan terakhir. Prancis dan Jepang termasuk di antara negara yang mendukung seruan gencatan senjata.

Dalam upaya yang sia-sia untuk menekan pemerintahan Biden agar membatalkan penolakannya untuk menyerukan penghentian pertempuran, para menteri luar negeri Mesir, Yordania, Otoritas Palestina, Qatar, Arab Saudi dan Turki semuanya berada di Washington pada Jumat.

Namun pertemuan mereka dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken baru terjadi setelah pemungutan suara di PBB.

Bersamaan dengan pemungutan suara tersebut, para diplomat Arab menuntut tanggung jawab yang lebih besar kepada Amerika Serikat karena melindungi Israel dari meningkatnya tuntutan untuk menghentikan serangan udara yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pesan apa yang kita kirimkan kepada warga Palestina jika kita tidak bisa bersatu untuk menyerukan menghentikan pengeboman tanpa henti di Gaza?” Wakil Duta Besar Uni Emirat Arab Mohamed Abushaha bertanya setelah pemungutan suara. “Sebenarnya, pesan apa yang kami sampaikan kepada warga sipil di seluruh dunia yang mungkin mengalami situasi serupa?”

Wakil Duta Besar AS Robert Wood menyebut resolusi tersebut “tidak seimbang” dan mengkritik DK PBB setelah pemungutan suara atas kegagalannya mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, atau mengakui hak Israel untuk membela diri. diri.

Dia menyatakan bahwa menghentikan aksi militer akan memungkinkan Hamas untuk terus memerintah Gaza dan “hanya menanam benih untuk perang berikutnya.”

Abushahab, diplomat UEA, mengatakan sebelum pemungutan suara bahwa resolusi tersebut, yang disponsori negaranya, telah mendapatkan hampir 100 sponsor dalam waktu kurang dari 24 jam, yang merupakan cerminan dari dukungan global terhadap upaya mengakhiri perang dan menyelamatkan nyawa warga Palestina.

Setelah pemungutan suara, ia menyatakan kekecewaan mendalam atas veto AS dan memperingatkan bahwa Dewan Keamanan semakin terisolasi dan “tampak tidak terikat” dengan mandatnya untuk menjamin perdamaian dan keamanan internasional.

Duta Besar Nicolas De Rivière dari Prancis untuk PBB, anggota tetap dewan yang juga mempunyai hak veto dan mendukung resolusi tersebut, menyesalkan kurangnya persatuan dan memohon “gencatan senjata kemanusiaan yang baru, segera dan abadi yang harus mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan.”

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky menyebut pemungutan suara tersebut sebagai “salah satu hari paling kelam dalam sejarah Timur Tengah”. Ia  menuduh Amerika Serikat menjatuhkan “hukuman mati terhadap ribuan, bahkan puluhan ribu warga sipil di Palestina dan Israel, termasuk wanita dan anak-anak.”

Dia mengatakan “sejarah akan menilai tindakan Washington” dalam menghadapi apa yang disebutnya “pertumpahan darah Israel tanpa ampun.”

Dari semua negara di dunia, hanya Israel yang berterima kasih pada AS. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berterima kasih kepada Amerika Serikat atas “kepemimpinannya yang berani.”

“Gencatan senjata menjadi hadiah kepada Hamas, mimpi buruk bagi para sandera yang ditahan di Gaza, dan memberi isyarat kepada kelompok teror di mana-mana,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Berdiri bersama Israel dalam misi kami. Kami berjuang untuk masa depan kami, dan kami berjuang untuk dunia yang bebas.”

Pilihan Editor: Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

AL JAZEERA | ANADOLU

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

6 menit lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza berkumpul di perkemahan kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 29 April 2024. REUTERS/David Swanson
DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.


Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

16 menit lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.


Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

1 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.


Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

3 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 jam lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

3 jam lalu

Gal Gadot berperan sebagai Wonder Woman di film Wonder Woman 1984 yang tayang di bioskop internasional mulai 16 Desember 2020. (Instagram/@gal_gadot)
Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.


Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

4 jam lalu

Koleksi Moschino yang membuat desain dengan teman Candy Crush. dailymail.co.uk
Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.


39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

4 jam lalu

Gal Gadot sebagai Rachel Stone dalam film Heart of Stone. Dok. Netflix
39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.


Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Poo
Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.


10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

6 jam lalu

Salah satu rute road trip melewati Bixby Bridge, jembatan yang berada di Big Sur, California, Amerika Serikat. Unsplash.com/KC Welch
10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup