TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengutarakan rencana mengirimkan undangan menghadiri KTT G20 pada tahun depan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Brasil menjadi tuan rumah. Akan tetapi, dia tidak bisa mempengaruhi peradilan Brasil terkait eksekusi atas surat penahanan yang diterbikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Putin.
Brasil adalah anggota ICC. Pada Maret 2023, ICC menuduh Presiden Putin dan Maria Lvova-Belova Komisi HAM untuk anak-anak di Rusia, telah melakukan kejahatan perang karena mendeportasi tanpa dasar hukum anak-anak Ukraina yang ada di Rusia.
Moskow, yang tidak mengakui otoritas ICC, mengesampingkan surat penahanan itu dan menganggapnya batal demi hukum. Sebaliknya, Rusia memasukkan beberapa nama hakim ICC sebagai ‘buronan’ karena telah menjatuhkan surat penahanan tersebut.
Otoritas Rusia berulang kali menyatakan keputusan mengevakuasi anak-anak Ukraina dari zona konflik karena berdasarkan faktor keamanan, mengembalikan anak-anak itu ke orang tua mereka atau wali mereka yang sah.
“Apakah Presiden Putin akan datang atau tidak, dia akan tetap diundang ke KTT G20,” kata Presiden Lula, Selasa, 5 Desember 2023. Jika tidak ada aral melintang, KTT G20 di Brasil akan diselenggarakan pada November 2024 di Rio de Janeiro.
Presiden Lula menyadari kalau Rusia harus memahami konsekuensi jika menghadiri KTT G20. Sekarang ini, terserah pada peradilan Brasil untuk memutuskan apakah akan mematuhi surat perintah penangkapan yang diterbitkan ICC atau tidak.
“Ini adalah keputusan pengadilan. Seorang presiden berhak memutuskan secara peradilan. Presiden Putin diundang ke G20 di Brasil dan ke pertemuan BRICS di Brasil. Jika dia menghadirinya, maka Putin sudah tahu apa yang akan terjadi atau mungkin terjadi,” kata Lula.
KTT G20 dilakukan setelah pemilu presiden Rusia, yang diselenggarakan pada Maret 2024. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pihaknya belum memutuskan apakah Putin akan hadir atau tidak. Sedangkan Presiden Putin pun belum mengumumkan apakah dia akan mencalonkan diri lagi menjadi presiden Rusia atau tidak.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini