TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa 5 Desember 2023 mendesak Israel untuk menarik perintahnya mengeluarkan pasokan medis dari gudang WHO di Jalur Gaza.
“Hari ini, @WHO menerima pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa kami harus memindahkan pasokan kami dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam waktu 24 jam, karena operasi darat akan membuatnya tidak dapat digunakan lagi,” kata Tedros di X.
“Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”
WHO juga mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan “keprihatinan besar” atas dimulainya kembali permusuhan dan pemboman di Gaza selatan, dan memperingatkan “tidak ada tempat yang aman” bagi warga sipil di Gaza.
WHO mengatakan pihaknya meminta Israel untuk melindungi sistem kesehatan dari serangan lebih lanjut dan penurunan kapasitasnya, dan khawatir akan terulangnya kembali runtuhnya rumah sakit dan layanan penting lainnya di wilayah utara.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza sejak Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas. Ribuan warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara brutal Israel di utara dan selatan Gaza sejak gencatan senjata berakhir.
Setidaknya 15.899 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 42.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Pilihan Editor: Dampak Serangan Israel di Gaza Semakin Buruk bagi Ibu dan Anak
ANADOLU
