TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Israel, Isaac Herzog ihwal pertempuran yang kembali meletus di Gaza. Ia mengingatkan kepada Herzog bahwa tidak akan ada lagi pembunuhan terhadap warga sipil.
Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama seminggu gagal. Israel dan Hamas kembali berperang setelah setelah mediator tidak dapat memperpanjang jeda. Israel dan Hamas saling menyalahkan atas berakhirnya jeda kemanusiaan tersebut.
“Saya telah menyampaikan kekhawatiran mengenai fakta bahwa kekerasan kembali terjadi. Saya mengulangi lagi apa yang saya katakan di gerbang Rafah, tidak ada lagi pembunuhan terhadap warga sipil,” kata De Croo kepada wartawan pada KTT iklim PBB COP28 di Dubai pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Kementerian luar negeri Israel memanggil duta besar Belgia dan Spanyol atas pernyataan yang dibuat oleh perdana menteri mereka pekan lalu di perbatasan Rafah yang dikuasai Mesir dan menyeberang ke Gaza. De Croo mengatakan pada saat itu bahwa Israel harus menghormati hukum kemanusiaan internasional, bahwa penghancuran Gaza tidak dapat diterima dan pembunuhan terhadap warga sipil harus dihentikan.
Seorang pejabat Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa militer mematuhi hukum internasional dan berupaya meminimalkan korban jiwa warga sipil.
Pada hari Sabtu, De Croo mengatakan Israel mempunyai hak untuk menghilangkan ancaman teroris yang berasal dari Gaza. Namun ia meminta agar dipastikan tidak ada lagi warga sipil yang terbunuh.
Sejak gencatan senjata berakhir, pesawat tempur Israel telah menggempur wilayah Gaza pada Jumat, 1 Desember 2023. Ratusan orang tewas dan luka-luka akibat serangan Israel itu. Sirene peringatan tembakan roket terdengar di komunitas Israel di dekat Gaza pada hari Sabtu.
“Sangat disayangkan kekerasan kembali terjadi. Kami berharap secepatnya lebih banyak sandera dapat dibebaskan. Kami berharap akses kemanusiaan ini bisa menjadi akses kemanusiaan yang permanen,” kata De Croo.
REUTERS
Pilihan editor: AS akan Berlakukan Larangan Visa bagi Pemukim Yahudi di Tepi Barat