TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengklaim gencatan senjata sementara yang disetujui antara Israel dan kelompok Hamas membuahkan hasil. Dia berharap gencatan senjata ini akan terus berlanjut, termasuk perkembangan positif dari pertukaran sandera dan tahanan antara Israel dan Hamas yang dilakukan selama masa gencatan senjata.
“Sejak hari pertama, kami fokus tanpa henti dalam upaya membebaskan sandera dari Gaza dan Hamas,” kata Blinken dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Tel Aviv, 30 November 2023.
Israel dan Hamas telah secara bertahap melakukan pertukaran sandera dan tahanan selama masa gencatan senjata sementara yang kesepakatannya dimediasi Qatar. Kedua pihak awalnya menyetujui gencatan senjata selama empat hari dan pertukaran sandera. Gencatan senjata ini diperpanjang selama dua hari pada Senin malam dan diperpanjang kedua kalinya pada Kamis pagi, 30 November 2023.
Sejak dimulainya gencatan senjata pada Jumat, 24 November 2023, setidaknya 74 sandera Israel dan 210 warga Palestina yang dijadikan tahanan, telah dibebaskan. Menurut laporan Al Jazeera, pertukaran lebih lanjut diperkirakan akan terjadi.
“Kita telah melihat selama seminggu terakhir perkembangan yang sangat positif dari para sandera yang pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka, dan hal ini harus berlanjut hingga saat ini,” Blinken.
Di hari yang sama, Juru bicara Blinken mengatakan Israel harus memastikan warga sipil Palestina di Gaza selatan aman dan kebutuhan kemanusiaan mereka terpenuhi sebelum melanjutkan operasi militer di sana. Blinken bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perangnya di Yerusalem sebelum menuju ke Ramallah di wilayah pendudukan Tepi Barat untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 15 ribu warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Jumlah tersebut mencakup lebih dari 6.150 anak dan sedikitnya 7 ribu orang masih hilang atau dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Israel berdalih serangannya di Gaza merupakan pembalasan dan pembelaan diri atas serangan lintas batas yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan setidaknya 1.200 orang.
AL JAZEERA | REUTERS
Pilihan Editor: Enam Belas Sandera Dibebaskan di Hari Terakhir Perpanjangan Gencatan Senjata
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini