TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris akan hadir pada konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang berlangsung pada Kamis, 30 November hingga 12 Desember 2023. Kehadirannya dilaporkan oleh Bloomberg News pada Selasa, mengutip orang-orang yang familiar dengan hal ini sebagai sumber.
Harris akan mewakili Presiden Joe Biden yang diperkirakan tidak akan hadir nanti, saat negara-negara berencana mendorong kesepakatan pertama di dunia untuk menyetop secara bertahap penggunaan batu bara, minyak dan gas yang menghasilkan karbon dioksida.
“Presiden sangat fokus pada konflik antara Israel dan Hamas selama sekitar sebulan terakhir,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, Senin lalu. “Dia sedang menelepon selama akhir pekan Thanksgiving. Dan saya curiga dia akan terus menggunakan telepon dalam beberapa hari mendatang.”
Gedung Putih mengatakan pihaknya mengirimkan tim iklim, termasuk Utusan Khusus John Kerry, penasihat iklim Ali Zaidi dan penasihat energi bersih John Podesta.
Tahun ini, COP28 diketuai oleh kepala eksekutif perminyakan UEA, Sultan Ahmed Al-Jaber, yang dalam pesan sambutannya mengatakan ia bersama PBB akan memprioritaskan upaya untuk mempercepat pengurangan emisi melalui transisi energi pragmatis, reformasi penggunaan lahan, dan transformasi sistem pangan.
“Kami akan berupaya untuk memobilisasi solusi bagi negara-negara yang rentan, mengoperasionalkan kerugian dan kerusakan, dan menyelenggarakan Konferensi yang paling inklusif,” ucapnya.
Kabar kehadiran Harris di konferensi perubahan iklim ini datang di tengah pelelangan 14.164 hektare lahan di Wyoming oleh pemerintahan Biden untuk pengeboran minyak dan gas pada Selasa, sebuah langkah yang dikritik oleh kelompok lingkungan hidup lantaran mendukung perluasan bahan bakar fosil di AS.
Selain wakil presiden AS tersebut, perwakilan negara yang diperkirakan hadir antara lain Raja Charles III, Perdana Menteri Rishi Sunak, dan Menteri Luar Negeri David Cameron dari Inggris. Paus Fransiskus, yang tadinya mengonfirmasi akan hadir, terpaksa membatalkan perjalanannya karena sakit influenza dan radang paru-paru.
Lebih dari 70 ribu delegasi diperkirakan akan menghadiri COP28, termasuk negara-negara anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Pengusaha, generasi muda, ilmuwan iklim, masyarakat adat, jurnalis, dan berbagai pakar serta pemangku kepentingan lainnya akan turut serta dalam acara ini.
REUTERS | AP | BLOOMBERG NEWS
Pilihan editor: Biden Mengaku Ngeri dengan Penembakan Tiga Mahasiswa Palestina di AS