TEMPO.CO, Jakarta -Departemen dialisis di Rumah Sakit Al-Shifa berhasil dibuka kembali oleh Kementerian Kesehatan di Gaza setelah terjadi kerusakan parah akibat serangan pasukan Israel, kata kementerian tersebut pada Senin.
“Meskipun terjadi kerusakan besar yang disebabkan oleh pendudukan (Israel) terhadap infrastruktur (rumah sakit), Kementerian Kesehatan berhasil membuka kembali departemen dialisis dengan upaya yang luar biasa,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Mereka mendesak pasien dialisis di Kota Gaza dan wilayah utara Gaza untuk pergi ke Rumah Sakit Al-Shifa, yang terletak di Rimal Utara di Kota Gaza, untuk menerima perawatan medis.
Tentara Israel menarik diri dari Rumah Sakit Al-Shifa pada 24 November lalu setelah mengambil kendali di sana selama sepuluh hari. Dan selama itu mereka menghancurkan sebagian besar rumah sakit tersebut, menurut sumber lokal.
Operasi pencarian dilakukan di seluruh rumah sakit oleh Israel, yang mengklaim bahwa kelompok militan Palestina Hamas menggunakannya sebagai pusat komando. Tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan secara meyakinkan, dan sebelumnya telah ditolak mentah-mentah oleh Hamas.
Pada Senin malam, Qatar mengumumkan perpanjangan jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza antara Israel dan Hamas selama dua hari tambahan.
Jeda tersebut datang di tengah kampanye militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera kurang lebih 240 lainnya.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya lebih dari 15.000 warga Palestina tewas akibat pengeboman Israel sejak kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Jumlah korban tewas mencakup 6.150 anak dan 4.000 perempuan, ditambah lagi jumlah jasad yang berserakan di jalan-jalan.
Menurut pernyataan kantor tersebut, ada sekitar 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 4.700 anak dan perempuan.
Disebutkan pula bahwa dari jumlah korban tewas, terdapat 207 staf medis, 26 anggota tim penyelamat pertahanan sipil dan 70 jurnalis.
Otoritas Gaza juga menyebutkan bahwa lebih dari 36.000 warga Palestina lainnya juga terluka, dengan 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, hampir 50.000 unit rumah hancur total dan 240.000 unit rumah lainnya rusak parah. Total 88 masjid juga hancur lebur dan 174 lainnya hancur sebagian akibat pemboman Israel di seluruh wilayah Gaza, selain tiga gereja yang menjadi sasaran Israel.
Pilihan Editor: Tentara Israel Tangkap Direktur Rumah Sakit Al Shifa dan Beberapa Dokter di Gaza
ANADOLU