TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel telah menangkap direktur Rumah Sakit Al Shifa, kompleks medis terbesar di Jalur Gaza, menurut seorang dokter dan laporan media.
Muhammad Abu Salmiya ditangkap bersama dengan beberapa “dokter senior lainnya”, Khalid Abu Samra, kepala departemen di rumah sakit tersebut, mengatakan kepada kantor berita AFP pada Kamis, 23 November 2023.
Penahanan ini juga dilaporkan oleh Israeli Broadcasting Authority.
Rumah Sakit Al Shifa telah menjadi fokus utama serangan darat Israel di Gaza utara.
Tentara Israel, yang menggerebek rumah sakit tersebut pekan lalu, menuduh pejuang Hamas menggunakan kompleks terowongan di bawah fasilitas di Kota Gaza untuk melancarkan serangan. Hamas dan pejabat rumah sakit telah berulang kali membantah klaim tersebut.
Pada Rabu, kantor kemanusiaan PBB mengatakan tentara Israel “menghalangi” konvoi ambulans yang mengangkut 190 pasien yang terluka dan sakit dari Rumah Sakit Al Shifa ke selatan, sehingga perjalanan memakan waktu hampir 20 jam.
Penundaan yang lama di pos pemeriksaan militer Israel yang memisahkan Gaza utara dan selatan menempatkan “nyawa orang-orang yang terluka dan sakit dalam bahaya”, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
Layanan medis sebelumnya mengatakan bahwa 14 ambulansnya, dua bus PBB dan kendaraan lainnya terlibat dalam evakuasi pasien, serta “sejumlah tim medis” dari Rumah Sakit Al Shifa.
PRCS mengatakan tiga paramedis dan seorang pendamping salah satu pasien yang terluka ditahan selama lebih dari tiga jam dalam cuaca dingin, sementara pasien dipindahkan ke rumah sakit di wilayah selatan.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Zelensky Peringatkan 'Pertahanan akan Sulit' di Timur di Musim Dingin Datang