TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus, yang menderita radang paru-paru, berada dalam kondisi "baik dan stabil", menerima terapi antibiotik melalui infus, dan akan membatasi aktivitasnya selama beberapa hari ke depan untuk menjaga kekuatannya, kata Vatikan pada Senin, 27 November 2023.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan bahwa hasil CT scan di sebuah rumah sakit Roma pada hari Sabtu, gangguan kesehatan pada Paus bukan pneumonia tetapi terdeteksi ada peradangan di paru-parunya yang menyebabkan kesulitan bernapas.
“Kondisi Paus baik dan stabil, tidak demam dan kondisi pernapasannya jelas membaik,” kata Bruni.
“Untuk memfasilitasi pemulihan Paus, beberapa pertemuan penting yang dijadwalkan pada hari-hari ini telah ditunda sehingga dia dapat mendedikasikan waktu dan energinya (untuk pemulihan)”.
Bruni menambahkan bahwa Paus Fransiskus akan terus menjalankan tugas-tugas kelembagaan yang "lebih ringan" jika kondisinya memungkinkan.
Salah satu bagian dari paru-paru Paus diambil ketika ia masih muda di negara asalnya, Argentina.
Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan perjalanan ke Dubai pada hari Jumat, 1 Desember 2023, untuk menghadiri konferensi perubahan iklim PBB. Pernyataan Vatikan tidak menyebutkan perjalanan tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor WNI Relawan Mengenang Detik-detik Terakhir di Rumah Sakit Indonesia