TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri masih mengupayakan evakuasi tiga WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha, Kemlu sudah berkoordinasi dengan KBRI Kairo dan KBRI Amman untuk mengevakuasi tiga WNI itu ke Mesir.
“Evakuasi akan kami upayakan secepatnya,” kata Judha, Kamis malam, 23 November 2023.
Ketiga WNI yang masih berada di Gaza itu adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi. Berdasarkan informasi dari MER-C, organisasi kemanusiaan yang menaungi mereka, ketiga relawan Indonesia itu telah diungsikan dari RS Indonesia.
Saat ini ketiga WNI itu masih berada di Gaza selatan. Mereka masih menunggu untuk bisa dievakuasi keluar dari Gaza menuju pintu Rafah yang berbatasan langsung dengan Mesir.
Menurut Judha, sama seperti dua kali evakuasi WNI sebelumnya, proses evakuasi warga negara asing dari Gaza tidak mudah karena harus melibatkan banyak pihak. Sebelum diizinkan keluar dari Gaza, warga negara asing termasuk WNI, harus dimasukkan namanya dalam daftar evakuasi yang telah diperiksa dan disetujui oleh otoritas Mesir, Israel, dan Palestina.
“Prosesnya memang kompleks, tetapi akan kami upayakan,” ujar Judha.
Dia mengatakan bahwa proses evakuasi akan memanfaatkan jeda kemanusiaan yang telah disepakati antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. Jeda kemanusiaan mulai berlangsung hari ini.
Sebelumnya ketiga WNI itu tak mau dievakuasi dari Gaza karena ingin melanjutkan kerja kemanusiaan di daerah kantong tersebut. “Namun, mengingat situasi konflik yang semakin memburuk, mereka akhirnya memutuskan untuk dievakuasi. Kemlu berkoordinasi dengan pihak MER-C Jakarta segera merespons permintaan tersebut,” kata Judha.
Dia memastikan bahwa ketiga WNI itu dalam kondisi aman dan sehat. Mereka sudah bisa dihubungi kembali oleh pihak Indonesia setelah sebelumnya dilaporkan hilang kontak sejak 18 November.
Sementara itu pihak militer Israel memerintahkan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara segera dikosongkan dalam waktu empat jam, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis, 23 November 2023.
Hal ini disebabkan militer Israel ingin memasuki rumah sakit untuk menjalankan "operasi militer" dan telah meminta evakuasi dalam waktu empat jam, sebut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Munir Al-Borsh kepada Al-Jazeera Media Network.
Israel menuding Hamas menyembunyikan pusat komandonya di terowongan di bawah rumah sakit, sehingga mereka menyerang fasilitas kesehatan itu. Al-Borsh mengatakan Rumah Sakit Indonesia telah dikepung oleh militer Israel dan serangan terus berlanjut di wilayah sekitar rumah sakit tersebut.
ANTARA | ANADOLU
Pilihan editor: Gencatan Senjata Hamas dan Israel Dimulai Jumat Pagi Pukul 07.00