TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, tepatnya 20 November, merupakan hari kelahiran Joe Biden, Presiden Amerika Serikat ke-46.
Bukan hanya seorang politisi ulung, Joe Biden juga dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan pemimpin yang mempersatukan. Lahir dari keturunan Irlandia, Biden adalah presiden tertua Amerika Serikat yang dilantik saat usianya 78 tahun pada saat pelantikannya.
Mengenal Joe Biden
Dilansir dari whitehouse.gov, Joseph Robinette Biden, Jr., atau yang akrab disapa Joe Biden dilahirkan di Scranton, Pennsylvania pada 20 November 1942. Ia dilahirkan sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari Catherine Eugenia Finnegan Biden dan Joseph Robinette Biden. Joe Biden menghabiskan masa kecilnya di Scranton sebelum pindah ke Wilmington, Delaware pada usia 10 tahun.
Di sekolah, dia mengalami cemoohan teman-temannya karena gagap, namun hal ini tidak menghalangi semangatnya. Ia merupakan lulusan dari University of Delaware dan Syracuse Law School, serta pernah menjabat sebagai anggota New Castle County Council.
Karier Politik Awal
Pada usia 29 tahun, Joe Biden menjadi salah satu senator termuda yang pernah terpilih di Senat Amerika Serikat. Namun, tragedi menghampiri keluarganya ketika istrinya Neilia dan putrinya Naomi tewas dalam kecelakaan mobil, sementara kedua putranya, Hunter dan Beau, terluka parah. Meskipun mengalami tragedi yang mengguncang, Biden tetap melanjutkan kariernya di Senat.
Kepemimpinan di Senat
Dengan pengalaman selama 36 tahun di Senat, Biden menonjol sebagai pemimpin dalam menghadapi tantangan domestik dan internasional.
Sebagai Ketua atau Anggota Senior dari Komite Kehakiman Senat selama 16 tahun, Biden dikenal sebagai arsitek dari Violence Against Women Act, sebuah undang-undang yang menguatkan hukuman terhadap kekerasan terhadap perempuan.
Dalam perannya sebagai Ketua atau Anggota Senior dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat selama 12 tahun, Biden memainkan peran kunci dalam membentuk kebijakan luar negeri Amerika. Ia terlibat dalam berbagai isu, seperti terorisme, senjata pemusnah massal, pasca Perang Dingin di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan perlawanan terhadap apartheid.
Pengalaman sebagai Wakil Presiden
Sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat ke-47 di bawah pemerintahan Barack Obama, Joe Biden terus memimpin pada isu-isu penting yang dihadapi negara dan mewakili Amerika Serikat di luar negeri.
Ia memimpin kabinet presiden, memimpin upaya antarlembaga, dan berjuang untuk meningkatkan standar hidup warga kelas menengah, mengurangi kekerasan senjata, dan memperjuangkan penderita kanker sebagaimana diinspirasikan oleh perjuangan putranya, Beau Biden. Beau meninggal karena kanker otak pada usia 46 tahun.
Biden punmemainkan peran penting dalam mengimplementasikan Recovery Act, rencana pemulihan ekonomi terbesar dalam sejarah Amerika. Rencana ini mencegah Depresi Besar kedua, menciptakan dan menyelamatkan jutaan pekerjaan, dan menghasilkan pertumbuhan pekerjaan tanpa henti selama 75 bulan berturut-turut.
Selain itu, ia bersama Presiden Obama berhasil melewati Affordable Care Act, yang berhasil mengurangi jumlah warga Amerika yang tidak diasuransikan sebanyak 20 juta orang.
Pada 2017, Biden dianugerahi Presidential Medal of Freedom with Distinction oleh Presiden Obama sebagai penghargaan tertinggi sipil negara, menjadikannya presiden pertama yang menerima penghargaan ini sebelum menjabat.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Joe Biden dan keluarganya terus berjuang untuk memperluas peluang bagi setiap warga Amerika. Mereka mendirikan Biden Foundation, Biden Cancer Initiative, Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement, dan Biden Institute di University of Delaware.
Maju Sebagai Presiden
Pada 25 April 2019, Joe Biden mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat. Dibangun di sekitar tiga pilar, pertarungan untuk jiwa bangsa, rekonstruksi kelas menengah sebagai tulang punggung negara, dan panggilan untuk persatuan. Kampanye Biden mendapatkan dukungan yang semakin kuat saat Amerika menghadapi pandemi, krisis ekonomi, tuntutan keadilan rasial, dan ancaman perubahan iklim.
Meskipun awalnya tidak didukung oleh Barack Obama dalam pemilihan nominasi presiden Partai Demokrat, Biden dan Obama menjalin hubungan dekat selama pemerintahan mereka. Biden sering berbicara tentang persahabatan mereka dan pekerjaan bersama dalam berbagai masalah, mulai dari perawatan kesehatan hingga kebijakan luar negeri.
Hubungan ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjelaskan dukungan banyak pemilih Demokrat, terutama pemilih Afrika-Amerika, terhadap Joe Biden.
Meski telah menjadi Presiden Amerika Serikat kehidupan getir Joe Biden masih mengikuti, Putranya, Hunter Biden terlilit masalah hukum. Hunter Biden, mengaku tidak bersalah atas dakwaan pelanggaran pajak lebih dari US$1,5 juta atau sekitar Rp22,5 miliar pada Rabu 26 Juli 2023.
Ulah Hunter Biden nyaris membuat posisinya sebagai Presiden AS terancam. Hunter didakwa menipu seorang pedagang agar menjual senjata api kepadanya. Pengadilan Distrik AS di Delaware pada Kamis, 14 September 2023, mendakwa Hunter dengan tiga tuntutan pidana terkait dengan berbohong tentang fakta bahwa ia menggunakan obat-obatan terlarang pada saat itu, yang menurut hukum melarangnya untuk memiliki senjata api.
Kasus pidana yang menyeret anak seorang presiden aktif baru pertama ini terjadi dalam sejarah Amerika Serikat dan bisa membebani upaya Biden untuk mencalonkan diri lagi di Pilpres 2024.
M RAFI AZHARI I EKA YUDHA SAPUTRA I YUDINO YANUAR
Pilihan Editor: Kisah Hidup Joe Biden yang Penuh Duka