Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Rumah Sakit Al Shifa Gaza yang Diserang Tentara Israel

Reporter

image-gnews
Sebuah kendaraan lapis baja militer Israel beroperasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di lokasi yang disebutkan sebagai Al-Shati, Gaza, 14 November 2023. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Sebuah kendaraan lapis baja militer Israel beroperasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di lokasi yang disebutkan sebagai Al-Shati, Gaza, 14 November 2023. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel dilaporkan telah menyerang kompleks Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza pada Rabu, 15 November 2023 pagi waktu setempat. Akibatnya ribuan orang terluka dan terjebak di tengah pemboman yang ganas.

Direktur Rumah Sakit al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa bangunan Al Shifa terus menjadi sasaran Israel. Siapa pun yang bergerak di dalam kompleks rumah sakit maka akan diserang oleh penembak jitu Israel. “Kita hanya beberapa menit lagi menuju kematian,” katanya

Nasib Al Shifa telah menjadi fokus kekhawatiran internasional karena memburuknya kondisi fasilitas di rumah sakit tersebut. Pada pekan lalu, rumah sakit Al Shifa terpaksa menghentikan operasional setelah kehabisan listrik dan bahan bakar.  Berikut adalah informasi lengkap mengenai sejarah rumah sakit Al Shifa di Gaza.

Sejarah Rumah Sakit Al Shifa Di Gaza

Rumah sakit Al Shifa adalah rumah sakit terbesar yang berada di Gaza, Palestina. Lokasinya berjarak beberapa ratus meter dari pelabuhan perikanan kecil di Kota Gaza serta diapit diantara kamp pengungsi Beach dan lingkungan Rimal di kota tersebut. Penamaan rumah sakit ini berasal dari kata Shifa yang dalam bahasa Arab berarti "penyembuhan".

Al Shifa dibangun pada tahun 1946 tepatnya pada masa pemerintahan Inggris, dua tahun sebelum Inggris menarik diri dari Palestina. Rumah sakit ini berhasil selamat dari invasi Mesir pada tahun 1948 dan dua dekade pemerintahan militer Mesir.

Pada tahun 1967, selama Perang Enam Hari, Israel merebut dan menduduki Jalur Gaza, termasuk rumah sakit ini. Sejak saat itu, Al Shifa telah menjadi salah satu pusat medis utama di wilayah tersebut. Rumah sakit ini sering menjadi tempat penanganan cedera dan trauma akibat konflik bersenjata antara Israel dan Palestina.

Pada tahun 1972, Times of London melaporkan adanya baku tembak terjadi antara seorang militan Palestina yang bersembunyi di bawah tempat tidur di ruang perawat dan patroli tentara Israel yang sedang menggeledah rumah sakit.

Selama minggu pembukaan Intifada Pertama melawan pendudukan Israel, pada tahun 1987, The New York Times melaporkan adanya konfrontasi ketika beberapa ratus warga Palestina di luar Shifa melemparkan batu kepada tentara Israel sambil berteriak, "Datang dan bunuh kami semua atau pergi!"

Terletak di lingkungan Rimal Utara, dekat pelabuhan, Al-Shifa menjadi rumah sakit pada tahun 1946 yang mengalami perluasan berturut-turut. Fasilitas ini telah menjadi penyelamat bagi orang-orang yang mencari intervensi medis mendesak. Selama tahun 1980an, kompleks rumah sakit ini direnovasi dan didesain ulang oleh arsitek Israel.

Zvi Elhyani, pendiri Arsip Arsitektur Israel, menulis di Ynet pada 9 November dengan mengklaim bahwa renovasi rumah sakit Al Shifa dibantu dukungan Amerika, meski tidak memberikan bukti atas klaim tersebut.

“Israel memulai proyek untuk merombak dan memperbesar kompleks rumah sakit. Upaya ini juga melibatkan pemasangan lantai beton bawah tanah . Dalam keadaan yang menyedihkan, wilayah bawah tanah ini telah diambil alih dalam beberapa tahun terakhir oleh Hamas,” tulisnya.

Hamas Ambil Alih Rumah Sakit Al Shifa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 1994, bendera Palestina dikibarkan di atas rumah sakit Al Shifa, setelah warga Palestina diberikan otonomi mandiri terbatas di Gaza selama proses perdamaian Oslo. Pasukan keamanan yang didominasi Fatah pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat kemudian memberi hormat kepada bendera Palestina di atas rumah sakit tersebut.

Selanjutnya, penguasaan rumah sakit Al Shifa beralih dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah ke Hamas. Rumah sakit berada di atas kendali Hamas setelah kelompok pejuang Palestina tersebut menang pada pemilu tahun 2006 dan pengambilalihan militer atas Gaza pada tahun 2007.

Selama perebutan kekuasaan antara Fatah dan Hamas yang memuncak pada pengambilalihan tersebut, para pejuang dari kedua belah pihak dirawat di Al Shifa dan rumah sakit lainnya, dalam bentuk gencatan senjata di mana tidak ada yang akan menyakiti para korban luka dari pihak lawan.

Hingga kemudian Israel mengklaim bahwa Hamas menggunakan area bawah tanah di Shifa untuk bersembunyi – hal yang sama juga dikatakan Hamas selama perang tahun 2008-2009 yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina dan 13 warga Israel. Akan tetapi, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi.

Selama beberapa dekade, Al-Shifa terus beroperasi di tengah tantangan yang dihadapi oleh sistem kesehatan di Jalur Gaza, termasuk pembatasan gerakan dan pasokan obat-obatan akibat blokade Israel.

Sejak sepekan terakhir, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu digempur Israel lantaran diduga menjadi sarang Hamas. Baik Israel dan Amerika Serikat mengklaim bahwa militan Hamas menggunakan rumah sakit Al Shifa untuk menyembunyikan pos komando dan sandera menggunakan terowongan bawah tanah.

Meski begitu Hamas, otoritas kesehatan dan direktur Al Shifa membantah bahwa kelompok tersebut menyembunyikan infrastruktur militer di dalam atau di bawah kompleks tersebut dan mengatakan mereka akan menyambut baik inspeksi internasional.

RIZKI DEWI AYU | REUTERS | AL JAZEERA

Pilihan editor: Utang Israel Naik 120 Triliun Sejak Konflik 7 Oktober 2023

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

1 jam lalu

Pria Palestina memeriksa lokasi di mana serangan udara Israel menewaskan enam pria, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 7 Januari 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.


Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

2 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan kondisi pusat kesehatan UNRWA yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. Pusat kesehatan milik PBB untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) menjadi sasaran serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah utara Gaza. UNRWA/Handout via REUTERS
Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.


Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

7 jam lalu

Seorang anggota Mer-C terus memantau perkembangan anggota Mer-C Tim Pelayaran Gaza di kantor Mer-c, Jakarta, Selasa (1/6). TEMPO/Subekti
Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.


Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

9 jam lalu

Sebuah truk bantuan masuk dari Mesir dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan PBB menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.


Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

12 jam lalu

Para pengunjuk rasa menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.


Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

12 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara


13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

14 jam lalu

Ratusan umat muslim saat ambil bagian dalam protes untuk memperingati 76 tahun Nakba,
13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.


Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

15 jam lalu

Ratusan umat muslim saat ambil bagian dalam protes untuk memperingati 76 tahun Nakba,
Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.


Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

16 jam lalu

Asap mengepul dari garasi yang rusak ketika para perusuh memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024. Yoan Fleurot/via REUTERS
Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.


Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka