TEMPO.CO, Jakarta - Serangan mendadak kelompok pejuang Palestina di Gaza, Hamas, ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu membuat negara Zionis itu murka. Tak hanya menewaskan 1.200 warga Israel, mayoritas militer dan polisi, Hamas juga berhasil menyandera sekitar 240 orang, baik warga Israel maupun warga asing.
Sebagai balasan, hanya beberapa jam setelah serangan Hamas, Israel memborbardir jalur Gaza secara brutal.Hingga Sabtu 11 November 2023, lebih dari 11 ribu warga Palestina dibantai Israel, sebagian besar adalah perempuan anak-anak.
Meski mengatakan memburu Hamas, Israel terbukti mengebom kamp pengungsi, rumah sakit, ambulans, jurnalis hingga warga sipil. Serangan terhadap lokasi-lokasi yang dilindungi dalam aturan hukum perang internasional pun diterabas Israel, dengan sejumlah dalih.
Berikut 4 propaganda Israel untuk membenarkan kejahatan perang di Gaza
1. Fitnah 40 Bayi Dipenggal Hamas
Saat awal-awal setelah serangan Hamas ke sejumlah kibbutz atau perumahan warga di selatan Israel, kabar kekejian serangan Hamas dilontarkan oleh tentara Israel dan jurnalis yang mengikuti mereka. Nicole Zedeck, koresponden outlet berita swasta Israel i24NEWS, mengatakan dalam video bahwa tentara Israel mengatakan kepadanya bahwa mereka menemukan “bayi, kepala mereka dipenggal.”
Video tersebut telah dilihat lebih dari 11 juta kali di X, menurut penghitung penayangannya. Dalam tweet lainnya, Zedeck menulis bahwa tentara mengatakan kepadanya bahwa mereka yakin “40 bayi/anak-anak terbunuh.”
Meski tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya karena tidak ada foto yang ditunjukkan oleh tentara Israel, kabar ini langsung dipercaya oleh influencer, sejumlah politikus Amerika hingga Presiden AS Joe Biden.
Marc Owen Jones, seorang profesor studi Timur Tengah di Universitas Hamad Bin Khalifa di Qatar yang mempelajari misinformasi, mengatakan kepada NBC News bahwa klaim “40 bayi dipenggal” memiliki lebih dari 44 juta tayangan di X, dengan lebih dari 300.000 suka dan lebih dari 100.000 kiriman ulang. Akun utama yang menyebarkan klaim tersebut adalah i24NEWS dan akun resmi Israel, menurut data Jones.
Pada 12 Oktober, Pemerintah Israel mengakui kabar pemenggalan kepala bayi tidak dapat dikonfirmasi.