Sektor Pertanian dan Perikanan
Berada di tepian laut Mediterania membuat warga Gaza dulunya memiliki mata pencaharian di sektor perikanan. Tak hanya itu, warga Gaza mencoba bertahan hidup melalui pertanian. Mereka berupaya untuk menghasilkan makanan dan sumber penghidupan dari lahan pertanian yang tersedia di wilayah tersebut.
Namun pembatasan yang diberlakukan oleh Israel terhadap akses ke lahan pertanian dan penangkapan ikan telah mengurangi produksi pangan yang dapat dilakukan oleh penduduk Gaza. Mereka tidak diizinkan untuk melakukan pertanian di zona penyangga yang telah ditetapkan oleh Israel, yaitu area selebar 1,5 km di sepanjang perbatasan Gaza. Hal ini telah mengakibatkan penurunan produksi pangan sekitar 75.000 ton setiap tahunnya.
Israel juga memberlakukan pembatasan terhadap penangkapan ikan, yang berarti bahwa penduduk Gaza hanya dapat menangkap ikan dalam jarak tertentu dari pantai. Selama beberapa tahun terakhir, telah ada berbagai batasan yang berlaku dalam zona penangkapan ikan, yang telah mengganggu mata pencaharian sekitar 5.000 nelayan dan pekerja yang terkait.
Berlindung di Rumah Sakit
Ketika konflik Palestina vs Israel pecah dalam tiga minggu terakhir, tentu seluruh sektor pekerjaan warga Gaza menjadi terganggu. Demi bisa bertahan hidup di tengah serangan Israel, sekitar 340.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, OCHA.
Warga Gaza mencoba untuk mencari tempat perlindungan sambil berusaha untuk tetap memperoleh penghasilan. Seperti yang dialami Bilal Abu Mostafa, tempat pangkas rambutnya hancur setelah dibombardir Israel dua pekan lalu. Seperti kebanyakan warga Gaza, dia memilih untuk berlindung di rumah sakit.
Dia lalu mengubah ambulans yang rusak menjadi tempat pangkas rambut darurat. Di sana, ia mencari peruntungan dengan memotong rambut para pasien rumah sakit yang mengalami luka bakar parah atau patah dan tidak bisa turun.
Bergantung pada Israel
Warga Jalur Gaza juga menggantungkan hidupnya pada Israel sebagai satu-satunya sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dari luar. Mereka mendapatkan pasokan makanan, air, bahan bakar, dan sebagian besar pasokan listrik mereka dari Israel. Meskipun demikian, selama masa pemblokade selama konflik, kondisi ekonomi penduduk Gaza melemah. Tidak hanya itu, akses mereka ke perawatan medis di luar negeri juga terhambat dan memerlukan izin khusus yang sulit diperoleh.
RIZKI DEWI AYU | REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Blinken Desak Jeda Kemanusiaan, Netanyahu Menolak