TEMPO.CO, Jakarta - Putra Donald Trump, Donald Trump Jr., bersaksi pada Rabu, 1 November 2023, bahwa dia tidak terlibat dalam penyiapan dokumen keuangan di perusahaan real estat keluarga yang menurut hakim palsu, dalam persidangan yang dapat menghentikan kerajaan bisnis mantan presiden AS tersebut.
Selama satu setengah jam sebagai saksi, Donald Jr. mengatakan dia memberikan angka-angka arus kas kepada akuntan perusahaan sementara dia dan saudaranya Eric mengawasi Trump Organization selama ayah mereka menjabat sebagai presiden 2017-2021.
Namun dia mengatakan dia tidak terlibat langsung dalam menyiapkan apa yang disebut sebagai laporan kondisi keuangan properti dan aset perusahaan lainnya, yang menurut jaksa penuntut negara bagian New York telah digelembungkan secara curang untuk mendapatkan persyaratan yang menguntungkan dari pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi.
“Mereka bisa saja menanyakan kepada saya kapan saja berapa nilai sebuah kesepakatan,” katanya, seraya menambahkan: “Saya kemungkinan tidak tahu bahwa kesepakatan itu akan digunakan secara agregat untuk laporan kondisi keuangan.”
Donald Jr. adalah salah satu terdakwa dalam kasus ini, bersama ayahnya dan saudara laki-lakinya Eric.
Kesaksiannya diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis sore dan dapat mempelajari lebih dalam perannya dalam mengelola properti dan kesepakatan perizinan. Eric dijadwalkan untuk bersaksi setelah dia selesai, diikuti oleh saudara perempuannya Ivanka Trump pada Jumat. Ayah mereka akan bersaksi pada Senin.
Gugatan yang diajukan oleh Jaksa Agung Partai Demokrat New York Letitia James menuduh Trump, dua putranya yang sudah dewasa, dan beberapa bisnis keluarga mereka menggelembungkan aset mereka hingga miliaran dolar untuk mendapatkan persyaratan pinjaman yang lebih baik.
Kasus ini sebagian besar berkaitan dengan ganti rugi, karena Hakim Arthur Engoron telah memutuskan bahwa Trump dan perusahaannya secara curang menggelembungkan nilai aset tersebut.
James menuntut denda setidaknya US$250 juta, larangan permanen terhadap Trump dan dua putranya yang sudah dewasa menjalankan bisnis di New York, dan larangan real estate komersial selama lima tahun terhadap Trump dan Trump Organization.
Engoron telah memerintahkan pembubaran perusahaan yang mengendalikan pilar portofolio real estatnya, termasuk Trump Tower di Manhattan. Keputusan tersebut ditangguhkan sementara Trump mengajukan banding.
Persidangan ini merupakan salah satu dari banyak masalah hukum yang dihadapi Trump saat ia berkampanye untuk merebut kembali Gedung Putih. Dia unggul atas para pesaingnya dalam nominasi presiden dari Partai Republik untuk menghadapi Presiden Demokrat Joe Biden pada pemilu November 2024, menurut jajak pendapat.
Trump senior juga menghadapi empat tuntutan pidana terpisah, termasuk kasus di Washington dan Georgia terkait dengan upayanya untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu 2020.