Tekanan dari Luar
“Saya tidak khawatir dengan pemilu, saya khawatir dengan hasil pemilu dan saya pikir Perdana Menteri Netanyahu dan pemerintah harus mewujudkannya,” kata Danny Danon, mantan duta besar Israel untuk PBB dan anggota partai Likud yang berkuasa di Netanyahu di parlemen.
“Kita telah melihat terlalu banyak siklus di masa lalu di mana tekanan memaksa pemerintah untuk tidak menyelesaikan misinya dan membiarkan Hamas berkuasa,” katanya.
“Jika pemerintah tidak mewujudkan apa yang dijanjikannya yaitu pemberantasan Hamas, saya yakin hal itu tidak akan diterima – baik oleh masyarakat maupun oleh sistem politik.”
Namun ujian militer tersebut, meskipun cukup menakutkan, bukanlah satu-satunya tantangan.
Netanyahu, yang sangat menghargai niat baik sekutunya seperti Amerika Serikat dalam perjuangan reformasi peradilan, dipandang dengan kecurigaan yang mendalam di sebagian besar dunia karena aliansinya dengan partai-partai agama garis keras dan nasionalis.
Selain tekanan atas isu-isu seperti perluasan pemukiman Yahudi yang tiada henti di Tepi Barat yang diduduki, terdapat kekhawatiran yang meningkat secara internasional mengenai besarnya korban jiwa selama pengeboman di Gaza.
Perekonomian, yang tertekan oleh ketidakpastian proses perombakan peradilan, yang ditentang keras oleh sebagian besar komunitas bisnis, semakin terpukul dengan sektor bisnis mulai dari konstruksi hingga jasa makanan yang melaporkan penurunan pendapatan yang tajam.
Netanyahu, yang biasanya merupakan sosok yang tenang dan percaya diri, kini tampak semakin tidak menentu, terutama dalam sebuah insiden minggu ini di mana ia mengirimkan tweet pada larut malam yang menyalahkan kepala intelijennya karena gagal memperingatkannya tentang serangan 7 Oktober.
Tweet tersebut dihapus keesokan paginya dan Netanyahu mengeluarkan permintaan maaf namun kerusakan telah terjadi dan terdapat banyak kritik dari pers dan seluruh spektrum politik.
“Dia adalah orang yang tidak layak untuk menjabat sebagai perdana menteri,” tulis sebuah editorial di Yedioth Ahronoth, surat kabar terlaris Israel, minggu ini, dan menambahkan bahwa Netanyahu seharusnya mengundurkan diri atau dicopot segera setelah serangan 7 Oktober.
REUTERS
Pilihan Editor: RS Indonesia di Gaza Mencekam: Jenazah Tak Tertampung, Pasien Luka-luka Membludak