Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UNHCR: Pemulangan Pengungsi Afghanistan dari Pakistan Ancam Perempuan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pengungsi PBB UNHCR dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan keputusan Pakistan memulangkang warga Afghanistan menciptakan “risiko perlindungan serius” bagi perempuan dan anak perempuan.

Pembatasan di Afghanistan, khususnya terhadap perempuan untuk belajar di sekolah dan bekerja, menyebabkan menyusutnya kesempatan kerja bagi perempuan di sana.

Meski Pakistan menyatakan tidak akan menargetkan warga Afghanistan yang memiliki status hukum, banyak warga Afghanistan yang memiliki dokumen lengkap juga menjadi sasaran, menurut aktivis migran.

Data UNHCR menunjukkan bahwa 14.700 warga Afghanistan yang terdokumentasi meninggalkan Pakistan pada 18 Oktober 2023, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 6.039 orang.

Badan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 78 persen warga Afghanistan yang kembali baru-baru ini berbicara dengan mereka menyebutkan ketakutan akan penangkapan di Pakistan sebagai alasan kepergian mereka.

Ada lebih dari 2,2 juta migran Afghanistan di Pakistan dengan beberapa bentuk dokumentasi yang diakui oleh pemerintah dengan hak tinggal sementara.

Sekitar 1,4 juta dari mereka memegang kartu Bukti Pendaftaran (PoR) yang habis masa berlakunya pada tanggal 30 Juni, sehingga menjadikan mereka rentan. Islamabad mengatakan pihaknya tidak akan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang kartu identitasnya tidak valid, namun Abbas mengatakan kepada Reuters bahwa pelecehan yang dilakukan polisi meningkat sejak adanya ancaman pengusiran.

Lebih dari selusin migran yang dihubungi Reuters menguatkan klaim tersebut, yang juga diulangi oleh diplomat Taliban di Pakistan.

Inspektur Polisi Karachi Timur Uzair Ahmed mengatakan bahwa meskipun mungkin ada "satu atau dua" kasus pelecehan, namun pelecehan tersebut tidak bersifat sistemik dan pelanggarnya akan diselidiki.

Banyak warga Afghanistan yang memiliki status hukum mengatakan kepada Reuters bahwa mereka merasa terpaksa meninggalkan rumah mereka karena takut dipisahkan dari anggota keluarga mereka tanpa dokumen.

Hajira, seorang janda berusia 42 tahun di Sohrab Goth, mengatakan kepada Reuters bahwa dia berhak untuk tetap tinggal di Pakistan, begitu pula dua dari empat putranya. Dua lainnya tidak.

Khawatir berpisah dari anak-anaknya, dia berencana untuk pergi bersama putra-putranya dan keluarga mereka sebelum batas waktu berakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Majida, 31 tahun, yang lahir di Pakistan, tinggal bersama suami dan keenam anaknya di sebuah kompleks apartemen di Sohrab Goth, daerah kumuh di pinggiran kota yang jalan-jalan sempitnya dipenuhi tumpukan sampah.

Dia mengatakan keluarganya memiliki kartu PoR namun masih menjadi sasaran pelecehan: saudara ipar dan keponakannya ditahan oleh pihak berwenang setempat selama beberapa jam sebelum dibebaskan.  

Ketika Majida jatuh sakit pada awal bulan Oktober, suaminya menolak membantunya mengambil obat di apotek terdekat karena takut ditahan.

“Kami tidak memiliki rumah atau pekerjaan (di Afghanistan),” katanya. “Jelas kami menganggap Pakistan sebagai rumah kami, kami sudah lama tinggal di sini.”

Kembali ke Afghanistan, masuknya migran dan pengungsi yang kembali telah memberikan tekanan pada sumber daya yang sudah terbatas akibat sanksi internasional terhadap sektor perbankan dan pemotongan bantuan asing setelah pengambilalihan Taliban.

Kementerian Pengungsi Afghanistan mengatakan pihaknya bermaksud mendaftarkan pengungsi yang kembali dan kemudian menempatkan mereka di kamp-kamp sementara. Pemerintahan Taliban mengatakan akan berusaha mencarikan pekerjaan bagi para pengungsi yang kembali.

Tingkat pengangguran meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode sebelum pengambilalihan Taliban hingga Juni 2023, menurut Bank Dunia. Badan-badan PBB mengatakan sekitar dua pertiga penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan.

"Kami adalah tamu di sini,” kata Muhammad, 18 tahun, sesaat sebelum dia menaiki bus Azizullah kembali ke Afghanistan. "Anda harus berpikir seperti ini: bahwa negara ini mengusir tamu-tamunya."

REUTERS

Pilihan Editor Pejabat Malaysia Meninggal saat Mendaki Everest

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Humza Yousaf mengambil sumpah saat ia dilantik sebagai Menteri Pertama Skotlandia di Court of Session, Edinburgh pada 29 Maret 2023. Yousaf, yang menggantikan Nicola Sturgeon sebagai ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP), adalah Muslim pertama yang memimpin partai besar Inggris. Jane Barlow/Pool via REUTERS
Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?


Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, kedua dari kanan, bergabung bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia dalam seminar internasional pertama mereka di Jakarta pada tanggal 26 April.
Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.


Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

TalKshop Hari Kartini bertajuk 'Perempuan dan Perannya '/Nakara
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.


Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Om Fahad TikToker asal Irak. Foto: Om Fahad/gambar Facebook
Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak


Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

6 hari lalu

Pekerja perempuan di Juragan 99 Garment/J99 Corp
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

7 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

8 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

9 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.