Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hukuman mati. ohrh.law.ox.ac.uk
Ilustrasi hukuman mati. ohrh.law.ox.ac.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India yang ditangkap di negara itu tahun lalu, kata pemerintah India pada Kamis. New Delhi mengatakan bahwa pihaknya “sangat terkejut” dengan putusan tersebut.

“Kami sangat terkejut dengan putusan hukuman mati dan menunggu keputusan rincinya. Kami menghubungi anggota keluarga dan tim hukum, dan kami sedang menjajaki semua opsi hukum,” katanya.

New Delhi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menganggap "kasus ini sangat penting" dan akan "mengambil keputusan bersama pihak berwenang Qatar".

Kementerian Luar Negeri mengatakan akan terus memperluas semua bantuan konsuler dan hukum kepada warga India.

“Kami sangat mementingkan kasus ini dan telah memantaunya dengan cermat. Kami akan terus memperluas semua bantuan konsuler dan hukum. Kami juga akan mengambil keputusan tersebut bersama pihak berwenang Qatar,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Media lokal melaporkan bahwa delapan pria tersebut, yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Qatar, ditangkap karena menjadi mata-mata diduga untuk Israel pada Agustus 2022.

Menurut laporan media India, mereka ditangkap karena dicurigai menjadi mata-mata negara Yahudi untuk memperoleh rahasia program kapal selam militer Qatar.

Namun, Reuters tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan tersebut secara independen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus ini diliputi misteri karena pihak India dan Qatar tetap bungkam atas tuduhan terhadap delapan orang tersebut. Dalam sebuah pengarahan pada 19 Oktober, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arindam Bagchi mengkonfirmasi ketika menjawab pertanyaan dari Hindustan Times bahwa dakwaan telah diajukan terhadap mereka sebagai bagian dari persidangan, namun tidak menjelaskan secara rinci.

Media India menyebut kedelapan warga itu merupakan mantan personel angkatan laut – tujuh perwira dan satu pelaut. Saat ditahan, mereka semua bekerja untuk Al Dahra Global Technologies and Consultancy Services, sebuah perusahaan swasta milik seorang perwira Angkatan Udara Oman yang memberikan pelatihan dan layanan lainnya kepada angkatan bersenjata dan badan keamanan Qatar.

Mereka diyakini mengawasi masuknya kapal selam siluman buatan Italia ke Angkatan Laut Qatar.

Segera setelah orang-orang tersebut ditahan, situs web Al Dahra menyatakan bahwa perusahaan tersebut sedang dalam pemeliharaan dan daftar perusahaan tersebut di Linkedin telah dihapus. Perusahaan tersebut sebelumnya menggambarkan dirinya sebagai “mitra bisnis lokal” untuk angkatan bersenjata Qatar.

Pada 30 Mei 2023, Al Dhara menutup operasinya di Doha dan seluruh karyawan perusahaan tersebut, terutama orang India, kembali ke rumah.

Pilihan Editor: Dubes India Bertemu Petinggi Taliban di Qatar, Apa yang Dibahas?

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

2 jam lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.


Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

2 jam lalu

Pengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.


Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

3 jam lalu

Masyarakat yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam dan Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis menggelar aksi stop the war on gaza untuk peringatan 100 hari genosida gaza pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat. Bertepatan 115 hari agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, massa menuntut genjatan senjata permanen. Dalam perang yang sudah berlangsung 3 bulan 5 hari tersebut, sebanyak 23.708 orang sipil Palestina meninggal dunia, lebih dari 60 ribu orang luka-luka. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah


AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

4 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled
AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.


Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

5 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah


Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

8 jam lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

9 jam lalu

Truk bantuan mengantri dalam perjalanan ke Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di penyeberangan Kerem Shalom, di Israel, 22 Desember 2023. Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang mendesak langkah-langkah untuk memungkinkan
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.


Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

12 jam lalu

Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.


Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

16 jam lalu

Pulau Veligandu Maladewa (Pixabay)
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

16 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah